"Itu suatu hal yang wajar, namanya anak - anak, itu bagian sebuah proses pendewasaan dan perlu kita lakukan pembinaan," sambugnya.
Yang membuat No'man heran, mengenai perilaku siswa putra yang jorok ketika usai buang air besar tidak disiram.
Sehingga para guru laki-laki terkadang harus rela menyirami kotoran yang siswa putra yang tidak disiram tersebut.
"Kalau yang kamar mandi siswa perempuan rata-rata tidak ada persoalan," ungkapnya.
Saat masalah kamar mandi di tahun 2018 ini mencuat, No'man langsung menggelar rapat dengan para guru yang membahas perihal aturan masuk kamar mandi khusus siswa putra dalam sementara waktu berbayar Rp 500 rupiah saat jam pelajaran.
Alasan dia, aturan tersebut diterapkan dalam rangka pembentukan karakter dan bentuk pembelajaran agar kebiasaan siswa putra yang kurang baik tersebut tidak menjadi kebiasaan.
"Alhamdulillah sejak aturan itu diberlakukan kamar mandi siswa putra sepi pengunjung, hanya ada anak - anak yang memang punya kepentingan buang air kecil saja yang memang ke kamar mandi," syukurnya.
"Saat itu juga saya katakan, jika ada siswa yang mau ke kamar mandi namum tidak punya uang ya tetap diperbolehkan untuk pipis, ini kami terapkan agar siswa tidak beralasan ke kamar mandi terus," sambugnya.
Seingat No'man sekitar tiga pekan aturan masuk kamar mandi putra berbayar Rp 500 rupiah ini berlangsung.
Usai dari itu, para siswa putra diklaim tertib saat hendak ke kamar mandi.
"Sejak saat itu kami hapus dan tidak ada lagi aturan yang demikian," urainya.
Sementara hasil dari uang pembayaran masuk kamar mandi itu oleh lembaga sekolah diserahkan ke masjid sebagai bentuk amal jariyah para siswa.
No'man menyatakan tidak punya kepentingan apa pun saat menerapkan aturan tersebut.
Ia hanya ingin mendidik agar para siswa putra punya kebiasaan yang baik.
"Aturan itu hanya berlaku di kamar mandi putra, di kamar mandi putri tidak ada masalah, ya tidak kita terapkan aturan yang berbayar itu," ucapnya.
"Kalau memang aturan ini dipandang salah ya mohon maaf yang sebesar - besarnya. Tapi niatan kami ingin menjadikan anak didik kami menjadi anak soleh dan solehah," tutupnya.