Pangi menilai itu artinya suara NU di Jawa Timur berpotensi split dan terbelah tidak solid untuk Cak Imin.
"Itu artinya suara NU di Jawa Timur berpotensi split ticket dan terbelah tidak solid signifikan ke Cak Imin.
Menarik pemilu kali ini capres Jawa dan luar Jawa kurang mendapat highlight," tutupnya.
Mengapa Jawa Timur?
Jawa Timur dipilih karena memiliki potensi pemilih sekitar 16 persen dari total pemilih di Indonesia.
Jawa Timur juga disebut sebagai salah satu kunci pemenangan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres).
Untuk itu, Jawa Timur menjadi salah satu provinsi yang harus diperhitungkan.
Bagaimanapun kunci memenangkan Pemilu termasuk Pilpres 2024 adalah Pulau Jawa.
Jumlah pemilih di Jawa hampir separuh lebih dari total pemilih di seluruh wilayah Indonesia.
Pada Pilpres 2024 ini, daftar pemilih tetap atau DPT final yang akan mempunyai hak suara secara nasional yang dipublikasikan KPU sebanyak 204.807.222 orang.
Dimana 115.384.664 pemilih diantaranya berada di Pulau Jawa.
Rincian DPT di Pulau Jawa pada Pemilu 2024 mendatang:
- Jawa Barat : Total pemilih 35.714.901
- Jawa Timur : Total Pemilih 31.402.838
- Jawa Tengah : Total Pemilih 28.289.413
- Banten : Total pemilih 8.842.646
- DKI Jakarta: Total pemilih 8.252.897
- DI Yogyakarta :Total pemilih 2.881.969
Jika melihat data di atas maka Jawa Barat dan Jawa Timur merupakan dua wilayah dengan pemilih terbanyak di Indonesia.
Di kalangan politisi ada sebuah andekdot politik bahwa memenangkan suara di Jawa Timur bisa memenangkan Pilpres.