TRIBUNJATIM.COM - PDI Perjuangan (PDIP) merespon penurunan baliho Ganjar-Mahfud MD menjelang kunjungan kerja yang dilakukan Jokowi di Bali.
Penurunan baliho Ganjar-Mahfud MD itu dilakukan oleh Satpol PP Bali.
Hal ini direspon oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun.
Ia mengaku geram terkait aksi pencopotan baliho Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di sekitar Balai Desa Batu Bulan, Kabupaten Gianyar, Bali.
Pencopotan itu terjadi di sekitar area kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga: Ribuan Jamaah Ikuti Sholawat Kebangsaan di Magetan, PDIP: Menjemput Ganjaran dan Keberkahan
Komarudin mengatakan Bali merupakan salah satu basisnya PDIP atau disebut kandang Banteng.
Dia meminta PDIP Bali untuk melakukan investigasi terhadap aksi pencopotan baliho Ganjar-Mahfud tersebut.
"Kalau sampai ada yang berani melakukan tindakan begitu, itu mereka harus segera melakukan investigasi ke bawah," kata Komarudin di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10/2023).
Komarudin menilai pencopotan baliho tersebut merupakan sebuah tindakan provokasi.
Namun, dia mengingatkan agar tak mengganggu banteng.
"Kalau Banteng jangan diganggu, Banteng kalau diam jangan diganggu karena kalau dia bangun dia brutal, itu Banteng," ujar Komarudin.
"Jadi banteng enggak ada itu cengeng-cengeng itu banteng itu. Cuman kalau diam jangan diganggu, itu berbahaya," sambung Komarudin.
Adapun Jokowi melakukan kunjungan ke Bali diagendakan untuk meninjau secara langsung proses pembelajaran yang ada di SMK Negeri 3 Sukawati.
Selain itu, Presiden juga diagendakan untuk meninjau harga sejumlah komoditas pangan di Pasar Bulan, Kabupaten Gianyar.
Selanjutnya, Jokowi juga akan menyerahkan bantuan pangan berupa beras kepada para penerima manfaat yang digelar di Balai Budaya Batubulan, Kabupaten Gianyar.