"Dia lewat, saya juga lewat, terus ya namanya perempuan sama laki ya, pengin kenal," ujar Nurani.
Nurani sendiri saat itu sudah bekerja di daerah Tangerang dan kebetulan sedang pulang kampung.
Sementara istrinya saat itu masih sekolah.
Nurani yang tertarik langsung mengawali perkenalan.
Istrinya juga saat itu menanggapi permintaan Nurani yang ingin kenalan.
Usai mengetahui latar belakang masing-masing, Nurani memberanikan diri untuk izin main ke rumah istrinya tersebut.
"Kata istri saya dulu jangan katanya, nanti saja. Terus kata saya, kalau nanti mah saya pergi lagi," cerita Nurani menceritakan percakapannya dahulu.
Lanjut Nurani, zaman itu sudah ramai ponsel walau tidak secanggih saat ini.
Ia lalu meminta nomor ponsel istrinya, keduanya pun saling bertukar nomor kontak.
Selang beberapa hari setelah kejadian tersebut, istrinya mencari-cari keberadaan Nurani.
Ia datang ke Pasar Jodoh, tapi tidak ketemu, sampai akhirnya datang ke rumah Nurani.
"Tapi saat itu saya kan enggak ada di rumah, sudah berangkat lagi ke Tangerang," ucapnya.
Diceritakan Nurani, menurut pandangan istrinya saat itu, ia menganggap Nurani sebagai pria yang jujur dan baik.
Istrinya pun langsung menelepon Nurani.
Keduanya lalu memutuskan untuk menikah.