TRIBUNJATIM.COM - Nasib pegawai puskesmas yang viral karena ngamuk pasien tak bawa kartu BPJS akhirnya terungkap.
Di media sosial tengah ramai beredar video detik-detik pegawai puskesmas yang ngamuk hingga membanting pulpen di hadapan pasien yang sedang berobat.
Setelah video itu viral, pegawai puskesmas itu langsung mendapatkan tindakan oleh Kepala Puskesmas.
Peristiwa ini seperti dikutip TribunJatim.com dari Tribunnews.com terjadi di Kota Tebingtinggi.
Nasib pegawai puskesmas yang viral itu terungkap.
Kepala Puskesmas Tanjung Marulak di Kota Tebingtinggi, Kurniadinata menyebut telah meminta keterangan pegawainya soal aksi penolakan warga tanpa BPJS Kesehatan tersebut.
"Jadi setelah dimintai keterangan, ternyata warga tersebut hanya membawa kartu berobat. Beliau tidak punya kartu BPJS dan tidak bawa KTP. Tidak seluruhnya seperti video yang beredar," kata Kurnia.
Ia mengatakan layanan kesehatan tetap bisa diterima asalkan pasien membawa KTP untuk meyakinkan tenaga kesehatan mengambil langkah medis.
Sebab untuk melakukan tindakan diperlukan identitas yang jelas.
Tidak hanya itu, dengan adanya kartu identitas, pihaknya bisa melihat apakah penyakit pasien menular atau membutuhkan penanganan serius.
Baca juga: Pegawai Honorer Puskesmas Ngamuk Banting Barang di Teras, Gaji 5 Bulan Belum Dibayar: Janji-janji
Selain itu, puskesmas bisa meyakinkan bahwa warga yang diperiksa sesuai dengan identitas, bukan untuk orang lain.
"Warga bilang ada bawa KTP, itu nggak ada. Karena KTP kan diperlukan untuk rekam medis dan sebagainya, atau alergi atau virus kan diperlukan KTP,"
"Petugas saya minta kartu itu, warga yang bersangkutan menolak," katanya, dikutip TribunJatim.com
Usai kejadian tersebut pihaknya langsung mengadakan rapat dengan para petugas agar ke depan lebih persuasif dan humanis dalam memberikan pelayanan,