"Maksudnya apa ya, malas saya kalau sama sama orang lain, saya bikin aja yang lain," tandasnya.
Di sisi lain, Komeng pun justru kebingungan mengapa masyarakat banyak memilihnya dalam Pemilu kali ini.
"Apa ya tanggapannya, banyak yang milih ya, enggak tahu deh."
"Mungkin harus nanya sama yang milih, kenapa milih saya," kata Komeng.
Komeng tidak mengetahui pasti alasan masyarakat Jawa Barat banyak mencoblos dirinya.
Padahal ia tidak banyak menggelar kampanye selama mencalonkan diri sebagai anggota DPD RI Jawa Barat.
"Padahal milih itu bukan sama saya, biasanya ada di botol mineral ada 100 ml, 50 ml."
"Jadi saya bingung enggak tahu deh sukanya di apa," ungkap Komeng.
Namun Komeng menduga ada dua hal yang memutuskan masyarakat ingin memilih dirinya. Diantaranya soal visi misi sebagai anggota Dewan.
"Apakah di konsep saya yang saya cuman tahunya membawa seni dan budaya, karena saya ingin seperti Korea dengan drakor dan kulinernya, bisa membuat pemasukan double digit APBN-nya, penginnya begitu konsepnya," ujar Komeng.
"Tapi terus enggak tahu kalau masyarakat memilih. Atau dengan model foto di kertas suara ya," pungkasnya.
Komeng bilang, ia ingin menunjukkan bahwa modal politik bisa ditekan dan tak perlu biaya yang mahal.
“Ya memang itu yang saya beritahukan kepada masyarakat. Katanya politik itu mahal. Ternyata enggak. Memang biasanya kalau masuk politik ada tiga tas, popularitas, elektabilitas, dan isi tas. Dan sedangkan saya tasnya kosong, jadi saya tidak banyak menggunakan itu,” terang Komeng.
“Saya ngasih tahu, ya bisa, lah, secara sederhana pun,” sambungnya.
Ditanya mengenai visi misi, Komeng ingin fokus di bidang seni budaya. Ia ingin menjadikan kesenian dan kebudayaan Indonesia dapat mendunia seperti di Korea Selatan.
Dengan banyak suku di Indonesia, Komeng optimis bisa memajukan Indonesia melalui bidang seni budaya.
Artikel ini telah tayang di Kompas TV dan Tribunnews.com
---
Berita Artis dan Berita Jatim lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com