TRIBUNJATIM.COM - Hingga kini, hasil penghitungan suara dalam Pemilu 2024 masih berlangsung. 

Massyarakat Indonesia pun terus memantau hasil Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. 

Terbaru, Real Count Pilpres 2024 dari laman Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kamis (15/2/2024) menunjukan, Prabowo Subianto sapu bersih suara di Jawa Timur (Jatim). 

Pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1, Prabowo dan Gibran unggul di 37 wilayah dari 38 kabupaten dan Kota di Jatim.

Sejauh ini, jumlah suara di Jatim yang masuk sebanyak 52.794 dari 120.666 TPS atau sebesar 43,75 persen.

Suara tertinggi diraih oleh Capres-Cawapres nomor urut 1, Prabowo-Gibran. 

Lalu disusul Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, suara terendah diperoleh Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. 

Dalam beberapa hasil Quick Count Pilpres 2024, Prabowo-Gibran mendominasi perolehan suara di Pemilu 2024 ini. 

Dominasi suara untuk Prabowo-Gibran dalam Pemilu 2024 ini, membuat ramalan jayabaya tentang Prabowo kembali menjadi sorotan. 

Ramalan Jayabaya tentang Prabowo 

Dilansir dari Intisari, salah satu ramalan yang sering dikaitkan dengan Prabowo adalah ramalan Jayabaya, raja Panjalu Kediri yang berkuasa antara 1135-1159.

Jayabaya dikenal sebagai raja yang memiliki kemampuan meramal masa depan, bahkan sampai tujuh presiden Indonesia.

Ramalan Jayabaya ini dikenal dengan istilah Notonegoro, yang artinya menata negara.

Dalam ramalan Jayabaya, disebutkan bahwa akan ada seorang Satrio Piningit, yaitu seorang pemimpin yang disembunyikan oleh Tuhan, yang akan muncul di akhir zaman untuk menegakkan keadilan dan kemakmuran di Indonesia.

Satrio Piningit ini akan menjadi presiden yang menggantikan Joko Widodo, dan akan menjadikan Indonesia kembali meraih kejayaannya, mampu meredam konflik, dan menjadi lahan pertanian kembali menjadi subur.

Baca juga: UPDATE TERKINI REAL COUNT KPU - Prabowo Sapu Bersih Suara di Jatim, Sisakan Pamekasan: Cek Datanya

Baca juga: QUICK COUNT Pilpres 2024 Jawa Timur - 5 Provinsi Pulau Jawa: Prabowo Unggul, Nasib Anies dan Ganjar?