Bukannya disambut hangat, respons Ketua DPRD Garut seolah tak acuh.
Ketua DPRD Garut tampak seolah tak acuh dengan kedatangan para guru honorer tersebut.
Ia terus berjalan menuju gedung sembari memberikan perkataan yang membuat guru honorer geram.
"Narangis we didinya nya, sing sae (menangis saja di situ ya, yang bagus)" ucapnya, dikutip dari Tribun Jabar.
Sontak perkataan Ketua DPRD Garut, Euis Ida Wartiah, tersebut membuat para guru honorer yang sedang berdemo bereaksi.
Sejumlah guru honorer tersebut tampak geram dan kaget dengan respons Ketua DPRD Garut tersebut.
"Kok bahasanya gitu bu? Itu bahasa jaga!" ujar salah seorang peserta aksi demo terdengar dalam rekamam video viral tersebut.
Bahkan salah satu pendemo berteriak meminta Euis Ida Wartiah menjaga lisannya.
Sejumlah guru honorer tersebut juga melontarkan tak terima dengan perkataan Ketua DPRD Garut yang dinilai tak etis.
"Kita bicaranya baik-baik, kita enggak anarki, kita punya attitude, ibu sendiri tidak punya attitude," timpal salah seorang guru honorer lainnya.
Terdengar sejumlah pendemo menduga Ketua DPRD Garut tersebut bisa menjabat karena nembak ijazah.
"Ibu kita minta baik-baik lho bu, kita minta (respons) dari ibu, kita tidak mau apa-apa, kita minta baik-baik bu," ungkap salah satu guru dalam video tersebut.
"Astaghfirullah, ya Allah, ya Allah, nangis sing sae senah," ucap guru yang merekam kejadian tersebut.
Dalam keterangan dijelaskan peristiwa ini terjadi ketika guru honorer tengah melakukan aksi demo di gedung DPRD Garut memperjuangkan nasib mereka dalam formasi PPPK pada Jumat, 14 Juni 2024, sore.
Insiden ini terjadi ketika para guru honorer yang tergabung dalam Forum Aliansi Guru dan Karyawan (Fagar) berkumpul di depan kantor DPRD Garut untuk menyampaikan keluhan mereka terkait kuota P3K dan status kepegawaian.