Saat hendak masuk, menurutnya ada seorang guru yang menyatakan bahwa guru tersebut akan menangis.
Ia kemudian merespons perkataan tersebut dengan kalimat, "mangga nangisna sing sae (silakan menangisnya yang bagus)."
"Saya tidak bermaksud menyakiti perasaan para guru, kejadian itu memang tidak terduga. Saya juga sejak sore memperhatikan audiensi para guru, meski tidak berhadapan langsung," tandas Euis.