Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Atribut informasi publik yang menggambarkan wajah Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, banyak bertebaran di pinggiran jalan Kota Malang, Jawa Timur (Jatim).
Spanduk yang dipasang itu tidak hanya menampilkan sosok Wahyu Hidayat mengepalkan jemari tangan kanan, tapi juga tedapat tulisan 'Pak Mbois' dan 'Ngalam Asli'.
Di bagian pojok kanan atas, ada logo HUT Pemkot Malang ke-110.
Wahyu mengenakan pakaian dan jam tangan berwarna merah.
Pada bagian dada kiri, terdapat tulisan 'Mbois Ilakes Das-Des'.
Sementara di bagian bawah ada tulisan "Berselaras untuk Kota Malang Berkelas."
Slogan itu adalah tagline yang dibuat untuk memeriahkan HUT Pemkot Malang ke-110.
Ditemui di Kantor Otoritas Jasa Keuangan Malang, Wahyu mengatakan tidak sedang berkampanye.
Slogan yang ada di spanduk itu disebutnya bagian dari perayaan HUT Pemkot Malang ke-110.
Sekadar informasi, Pemkot Malang memperingati HUT pada 1 April 2024.
Baca juga: Pj Wali Kota Wahyu Hidayat Masuk Bursa Partai Golkar untuk Pilkada Malang 2024
Hingga memasuki Juli 2024, Pemkot Malang masih memeriahkan hari ulang tahun dengan menebar spanduk bergambar Wahyu Hidayat.
"Itu kan tagline-nya Kota Malang. Hari Jadi Pemkot Malang," ujar Wahyu, Senin (1/7/2024).
"Berselaras untuk Kota Malang berkelas kan bagian dari hari jadi," imbuhnya.
Saat ditanya apakah ingin jadi wali kota definitif ke depan, Wahyu menjawab, "doakan saja."
Setelah mengucapkan jawaban itu, Wahyu menegaskan, tugasnya sebagai kepala daerah harus memastikan pilkada berjalan lancar dan sukses.
Merespons persepsi publik yang menilai sebaran spanduk itu bagian dari kampanye, Wahyu mengaku tidak ambil pusing.
Ia juga berterima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan dukungan kepada dirinya.
"Kalau ada yang menaruh hati, terima kasih alhamdulillah. Berarti ada yang menilai baik di mata masyarakat kepemimpinan saya," ujarnya.
Meski tidak secara terang-terangan mengatakan ingin maju dalam Pilkada 2024, namun Wahyu mengatakan terbuka terhadap semua partai yang mau mengusungnya.
Ia mengatakan, selama ini telah memiliki kedekatan dengan partai-partai yang ada.
Sambil tertawa kecil, Wahyu mengatakan jika ada tawaran dari partai, ia akan salat istikharah dulu.
"Kalau ada partai, istikharah dulu," ujarnya.
Wahyu juga menjelaskan, sejauh ini dirinya tidak membuat surat pengunduran diri.
Pengunduran diri harus dilakukan jika Wahyu yang saat ini menjabat sebagai Pj Wali Kota Malang maju dalam kontestasi Pilkada 2024.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menerbitkan Surat Edaran pada 16 Mei 2024 mengenai konsekuensi bagi para penjabat (pj) kepala daerah yang ingin mengikuti Pilkada Serentak 2024.
Dalam surat itu, Tito menegaskan, pejabat harus mundur sebagai aparatur sipil negara (ASN) paling lambat 40 hari sebelum pendaftaran pasangan calon.
Pendaftaran pasangan calon kepala daerah akan dibuka KPU pada 27-29 Agustus 2024 dan penetapan pasangan calon dilakukan per 22 September 2024.
"Belum ada surat pengunduran diri," ujar Wahyu.