“Upaya lain kami pertama menjngkatkan lagi kerjasama dengan tk setempat. Dengan perangkat desa tokoh masyarakat,” terang Kunindyo.
Tujuannya, agar adanya kesadaran masyarakat. Dimana berminat menyekolahkan di SDN 2 Nglumpang Ponorogo.
“Sudah kami mulai koordinasi. Biar sekolah kami tetap eksis. Kalau ditanya Faktor apa ya, penduduk atau lingkungan sedikit,” pungkas Kunindyo.
Sebelumnya, Kisah pilu tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran baru 2024/2025 di Ponorogo tak ada habisnya.
Kini cerita itu berasal dari SDN 2 Nglumpang Ponorogo.
Dimana sekolah dasar negeri yang berlokasi di Desa Nglumpang, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo hanya mendapatkan 1 siswa.
Baca juga: Sosok Pemilik Fortuner Parkir di Gerbang SMPN 1 Cibinong, Sengaja karena Kesal Anak Tak Lolos PPDB
Adalah Aisyahbirin, satu-satunya siswa yang terdaftar pada PPDB SDN 2 Nglumpang Ponorogo. Bagaimana kisahnya?
Bel tanda masuk sekolah berbunyi di SDN 2 Nglumpang Ponorogo.
Siswa-siswa berbaju putih-merah itu masuk ke kelas masing-masing, tak terkecuali dengan Aisyah, sapaan akrab Aisyahbirin.
Aisyah mengeluarkan alat tulisnya, seperti buku serta pensil.
Tak lama, sang guru yang bernama Hermin Nurdyah masuk ke kelas.
Kemudian memulai proses belajar mengajar.
Aisyah yang hanya menjadi satu-satunya siswa tak menyurutkan semangat belajarnya.
Dia tetap menyimak apa yang disampaikan oleh guru kelasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com