Dia menyebut, uang palsu didapatkannya dari hasil transaksi jual beli pecahan Rp100 dan Rp50 ribu.
Ia mengetahui uang pecahan setelah diteteskan air ke pecahan uang Rp100 ribu tersebut mudah robek.
Sedangkan uang Rp100 ribu asli ketika diteteskan air tidak mudah robek.
Perbedaan uang palsu juga diketahui Susiah saat diterawang gambar bayangan pada uang Rp100 ribu tidak terlihat jelas.
"Karena kita tidak ada alat, jadi lebih teliti ki lihat uang. Dan diteteskan juga air karena kalau uang asli tidak cepat robek," ujarnya, melansir Tribun Timur.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com