TRIBUNJATIM.COM - Siswa SMK di Sulawesi Selatan terpaksa belajar daring.
Bukan tanpa alasan, penyebab pembelajaran online ini adalah sekolah ditutup paksa oleh yayasan.
Sejak Senin (13/1/2025), pengurus yayasan sudah mengunci sekolah rapat-rapat.
Lantas, apa yang menyebabkan peristiwa ini?
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
Baca juga: Tenaga di SMA Taruna Nusantara Malang Libatkan Masyarakat Lokal, Kepala SMA: Baju Putih Tanpa Dasi
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Perguruan Takalar (Yapta), Jl Tikola Daeng Leo, Pattallassang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan ditutup paksa pihak yayasan.
Informasi diperoleh Tribun-Timur.com, Hamka, pengurus yayasan mengunci pagar sekolah sejak Senin (13/1/2025).
Dalam pengumuman yang tertempel di pagar, pihak yayasan berdalih menutup sekolah karena kepala sekolah tidak menyetor laporan pertanggungjawaban.
"Mulai hari ini, Senin 13 Januari 2025 S/D waktu yang tidak ditentukan, SMK Yapta diliburkan sampai kepala sekolah melaporkan hasil laporan pertanggungjawaban kegiatan dan keuangan kepada pihak yayasan," bunyi pengumuman itu.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala SMK Yapta Takalar, Hamdani M Tika membantah tudingan itu.
Dia mengatakan telah menyetor laporan pertanggungjawaban setiap enam bulan.
"Kami telah menyampaikan laporan penggunaan dana BOS setiap tahapnya kepada dinas pendidikan, dan juga secara internal kepada pihak yayasan," katanya.
Baca juga: Momen Jelang Ramadan 2024, Warga Akhirnya Tutup Paksa Warung Penyedia Miras di Lamongan
Menurut Hamdani, tuduhan tersebut tidak beralasan.
"Kami rutin menyampaikan laporan dan itu dalam pengawasan inspektorat Takalar," tambahnya.
Akibat penutupan ini, proses kegiatan belajar-mengajar jadi terganggu.