Berita Viral

Nasib Kuli Bangunan Nangis Upahnya Dibawa Kabur Mandor, Rela Jalan Jauh usai Diusir dari Kontrakan

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kuli bangunan bernama Hermawan nangis saat ungkap permasalahan hidupnya

TRIBUNJATIM.COM - Seorang kuli bangunan tak kuasa menahan air matanya saat harus menceritakan kesulitan hidup.

Kuli yang sudah lansia tersebut tak berhenti menangis saat mengungkap permasalahan hidup yang dihadapinya.

Air mata kuli bernama Hermawan (70) jatuh tak terbendung.

Baca juga: Pria Nyaris Dipenjara 5 Tahun Gegara Curi 5 Potong Kayu Demi Makan Istri & Anaknya, Tak Jadi Ditahan

Tak banyak-banyak, Hermawan hanya meminta hak upah sebagai pekerja kuli bangunan dibayarkan.

Untuk memperjuangkan haknya, dia rela berjalan kaki dari Kota Bogor menuju Cibinong, Kabupaten Bogor.

Cibinong adalah tempat di mana dia bekerja menghabiskan tenaga dan bercucuran keringat.

Padahal upahnya sebagai kuli bangunan menjadi sumber pemasukan utama untuk menghidupi keluarganya.

Akibat haknya belum dibayar, Hermawan kini merasa kesulitan.

Bahkan kini Hermawan harus tinggal di bangunan bekas gudang tahu di Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat.

Ia dan keluarga juga terusir dari kontrakannya karena belum membayar beberapa bulan.

Pakaian dan perabotannya pun ditahan di kontrakan lama Hermawan.

Tak hanya itu, Hermawan dan keluarganya setiap hari dihantui rasa lapar.

Beruntung, di Kota Bogor terdapat warung nasi murah yang disediakan relawan Ping.

Warung nasi murah tersebut yang dimanfaatkan Hermawan.

Air mata Hermawan (70) jatuh tak terbendung ketika harus menceritakan sulitnya kehidupan (Instagram)

Sesampainya di lokasi warung nasi murah, Hermawan tak menyantapnya sendiri.

Halaman
1234

Berita Terkini