"Kegiatan silaturahmi memang penting, namun jangan sampai melibatkan hal-hal yang tidak relevan dengan pendidikan esensial," tegasnya.
Dia menegaskan, kebijakan semacam itu tidak memiliki kaitan langsung dengan kegiatan pendidikan yang seharusnya menjadi fokus utama di sekolah.
Kang Ipung mengingatkan agar kebijakan di sekolah tetap relevan dengan esensi pendidikan.
"Hal-hal seperti pakaian Lebaran itu tidak ada relevansinya dengan kegiatan pendidikan atau silaturahmi."
"Jangan sampai mengeluarkan kebijakan yang justru merugikan atau membingungkan orang tua siswa," katanya.
Saat ini, posisi Kepala SDN Sawahkulon diisi oleh pelaksana tugas (Plt).
"Untuk sementara, Kepala SDN Sawahkulon dijabat oleh pelaksana tugas," kata Purwanto.
Baca juga: Warga Keluhkan Penambangan Batu Tak Berizin Rusak Sungai, Sentil Dedi Mulyadi Minta Perhatiannya
Sementara itu, Dedi Mulyadi mengaku ikhlas menerima keputusan pencopotan sementara dari posisi sebagai Kepala SDN Sawah Kulon tersebut.
"Benar, saya menerima keputusan Disdik Purwakarta. Insyaallah ini adalah langkah yang baik bagi saya untuk lebih bersyukur," ujar Dedi saat dihubungi via telepon, Selasa (8/4/2025).
Dedi juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Disdik Purwakarta yang telah memberinya kesempatan untuk menjabat sebagai Kepala SDN Sawahkulon.
"Saya berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan, semoga saya bisa berkontribusi lebih baik di tempat lain," tambahnya.
Di sisil lain, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menghadiri Hari Jadi Kabupaten Subang ke-77.
Setelah acara, Dedi Mulyadi terlihat menemui sejumlah petugas kebersihan alias 'pasukan orange'.
Ia meminta mereka untuk semangat bekerja dalam menjaga kebersihan jalan di Jawa Barat.
Dedi Mulyadi lantas menyebut petugas kebersihan bisa naik gaji bila menjalankan tugasnya dengan baik.