TRIBUNJATIM.COM - Aksi demo yang dilakukan para siswa SMA Negeri 3 Kota Sukabumi akhirnya terungkap dilatar belakangi apa.
Demo dilakukan oleh para siswa bukan tanpa alasan yang jelas. Kegiatan demo ini lantas menjadi viral dibicarakan.
Para siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 3 (SMATI) Kota Sukabumi ternyata menolak kedatangan seorang guru, Senin (14/04/2025).
Diketahui aksi penolakan guru tersebut, awal masuk sekolah pasca lebaran Idul Fitri pada pekan kemarin.
Tidak hanya aksi penolakan, siswa juga mengutuk terhdap oknum guru tersebut dan menolak oknum guru yang berinisial CC tersebut untuk kembali mengajar di SMATI.
Dikonfirmasi Humas SMAN 3 Kota Sukabumi, Asep Rahmat Kurniawan mengatakan dugaan peristiwa pelecehan oleh oknum guru tersebut November 2023, seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunJabar.ID, Senin (14/4/2025).
Saat itu ada laporan dari siswa diduga terjadi pelecehan seksual.
"Saya tidak tahu yang sebenarnya hanya laporan itu kita respons, ditindaklanjuti dengan melibatkan kesiswaan, BK semua menangani termasuk kepala sekolah selaku ujung tombak," ujarnya saat ditemui di kantornya.
Kemudian, pihak sekolah kata Asep Rahmat melakukan klarifikasi kepada kedua belah pihak dan sepakat dugaan tindak pidana tersebut tidak dibawa ke ranah hukum.
"Hasilnya menyatakan kedua belah pihak menerima dalam arti tidak ada tindakan ke ranah lain, kepolisian dan sebagainya," ucapnya.
Baca juga: Wanita di Gresik Jadi Korban Pelecehan, Wajah Diedit Pakai AI, Pelaku Dibekuk di Tangerang
Meskipun sudah selesai, pihak SMK 3 Kota Sukabumi mengklaim telah menindaklanjuti kejadian tersebut dan sudah dilaporkan kepada pihak KCD V.
"Sudah diselesaikan secara kepegawaian dan saat itu yang bersangkutan tidak lagi bertugas di SMA 3 melainkan ditugaskan ke sekolah lain," jelasnya.
Peristiwa yang memantik siswa melalukan aksi protes menolak oknum guru yang di duga melecehkan siswanya tersebut muncul dan menampakkan muka kembali di SMAN 3.
Kala itu pada 8 April 2025, pasca libur Idul Fitri, hari pertama masuk sekolah oknum guru tersebut hadir dalam apel yang di gelar di SMAN 3.
"Mungkin akhir-akhir ini terjadi pemicu itu saya pikir itu didasari kekhawatiran, ketidaknyamanan. Jadi seolah mengungkap luka lama," ungkap Asep Rahmat.