Petugas kerap mengeluarkan pedagang yang masuk kawasan steril CFD.
Beberapa di antaranya sudah dihalau sejak berada di luar.
Heru menegaskan, CFD sejatinya dimaksudkan untuk kegiatan olahraga dan rekreasi masyarakat, bukan untuk aktivitas jual beli.
Namun, di lapangan, PKL tetap muncul, terutama pedagang asongan karena kegiatan ini mendatangkan banyak orang.
Bagi sejumlah pedagang, keberadaan banyak orang menjadi lokasi strategis untuk meraup keuntungan.
“Kalau masih asongan, kami edukasi. Tapi kalau sudah buka tenda, baru kami indak. Kalau melampaui jam CFD, kami beri peringatan, kalau tetap melanggar bisa sampai penyitaan,” jelasnya.
Ia menyebut keberadaan PKL di CFD adalah bentuk dinamika sosial yang tidak bisa diselesaikan secara sepihak.