Melalui rumah pohon setinggi 19 meter itu, ia berhasil mengabadikan secara detail perilaku burung elang Jawa. Mengabadikan gambar dan video elang Jawa dewasa dan anakan di sarang.
"Ternyata dari birding, nemu burung, aku bisa melawan rasa ketakutanku,” ungkapnya.
Memotret keindahan alam dengan berbagai perilaku burung di alam bebas sembari membuat konten turut mengkampanyekan keindahan flora maupun fauna kepada khalayak bahwa mereka lebih indah di alamnya.
Alumnus Universitas Dr Soetomo Surabaya ini mengaku banyak belajar dari alam liar.
Melihat kehidupan dan perilaku para burung di alam bebas, menyadarkannya akan pentingnya pelestarian lingkungan.
“Waktu awal aku untuk motret burung, aku ngerasa, apa sih ini, capek, buat apa sih? Setelah aku coba lagi, ternyata alam itu selain indah tapi juga tenang. Lihat hewan, ciptaan Tuhan, dan belajar perilakunya itu jauh lebih menyenangkan,” ungkapnya.
Melalui foto maupun video, membuatnya merasa lebih dekat dan lebih memperhatikan alam.
“Kalau kita mau belajar, ternyata hewan memang harus dijaga karena untuk kelesarian dan keindahan alam,” tambahnya.
Sebagai fotografer profesional, ia turut berpesan agar lebih banyak anak muda dapat menemukan passion-nya.
Satu di antara caranya adalah mencoba dulu, dan mencoba lagi.
“Coba aja dulu. Cuma ketika nemuin passion, ketika dicoba, menemukan kesulitan tetap mau coba lagi. Bisa jadi itu passion kamu. Ini pertama kali aku ikut acara kompetisi Taman Safari. Ternyata seru dan bisa kumpul dengan teman sehobi, seminat, setujuan, aku senang banget apalagi kalau banyak anak muda yang ikut. Aku harap ke depan juga banyak anak muda yang melek konservasi,” tutupnya.