Yusuf optimistis, jika setiap lulusan bisa membuka usaha dan mempekerjakan setidaknya lima orang, maka potensi penciptaan 5.000 lapangan kerja per tahun dari FTP sangat mungkin terjadi.
Ia juga menyoroti fenomena pengangguran intelektual sebagai tantangan besar yang harus dijawab dengan membekali mahasiswa kompetensi kewirausahaan.
"Kita harus meniru Jepang. Negara itu hidup dari teknologi dan inovasi, bukan sumber daya alam," ujarnya.
"Mahasiswa kita harus punya pola pikir serupa, agar tidak menunggu pekerjaan, tapi menciptakan peluang," tandasnya.