Pria tersebut akhirnya ditempatkan dalam ruang psikiatri secara paksa setelah sempat mencoba melarikan diri selama perawatan.
Baca juga: Temui 5000 Wanita, Pria ini Saring Jodoh Pakai ChatGPT Sampai Menikah, Satu Saran Muncul: Seimbang
Dilansir dari USA Today, Rabu (13/8/2025), dokter menyebutkan, pria itu menderita keracunan bromida atau dikenal juga sebagai bromisme.
Kondisi itu dapat menyebabkan gejala neurologis dan psikiatris, serta jerawat dan angioma ceri (benjolan pada kulit), kelelahan, insomnia, ataksia ringan (kecanggungan), dan polidipsia (haus berlebihan).
Gejala lain dari bromisme dapat meliputi mual dan muntah, diare, kejang, kantuk, sakit kepala, lemas, penurunan berat badan, kerusakan ginjal, kegagalan pernapasan, dan koma.
Pada zaman dahulu, kondisi bromisme ini jauh lebih umum, karena garam bromida mudah ditemui dalam produk sehari-hari.
Namun, saat ini, garam bromida digunakan dalam obat-obatan tanpa resep, sering kali menyebabkan gejala neuropsikiatri dan dermatologis.
Pria itu kemudian dirawat di rumah sakit selama tiga minggu dan gejalanya secara bertahap membaik.
Perusahaan OpenAI menegaskan, ChatGPT tidak bisa digunakan sebagai saran kesehatan.
“Syarat dan ketentuan kami menyatakan bahwa ChatGPT tidak dimaksudkan untuk digunakan dalam pengobatan kondisi kesehatan apa pun, dan bukan pengganti nasihat profesional,” terang OpenAI.
“Kami memiliki tim keamanan yang bekerja untuk mengurangi risiko dan telah melatih sistem AI kami untuk mendorong orang mencari bimbingan profesional,” imbuhnya.
Sementara, studi yang meneliti kasus itu menyebutkan, AI berisiko memberikan informasi tanpa konteks.
ChatGPT dan sistem AI lainnya juga bisa menghasilkan ketidakakuratan ilmiah, dengan tidak memiliki kemampuan untuk membahas hasil secara kritis.
Hal tersebut pada akhirnya akan mengakibatkan penyebaran informasi yang salah kepada para penggunanya.
Baca juga: Awalnya Pamer BB Turun usai Ikuti Cara Diet di Internet, Pria ini Syok Tangan Berubah Jadi Kuning
Dalam kasus lainnya, seorang pria menyesal diet cuma makan keju dan daging selama 8 bulan.
Pria di Florida, Amerika Serikat ini pun berujung ke rumah sakit.