Berita Viral

Deretan Pilu Kisah Jenazah yang Dibonceng Motor, ada yang Lewat Hutan Hingga Jalan Tanah

Editor: Torik Aqua
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KISAH PILU - Viral jenazah di Gorontalo dibonceng pakai motor gegara akses jalan yang sangat rusak, Minggu (24/8/2025). Viral sejumlah momen pilu jenazah dibonceng menggunakan sepeda motor terjadi di beberapa daerah.

Namun, pada Juli 2025, ia mengembuskan napas terakhirnya.

Tubuh Ariel yang dibungkus kain jarik terlihat diletakkan tegak di jok belakang motor dengan batang kayu sebagai penyangga. Jenazah Ariel terpaksa dibonceng menggunakan motor.

Video yang memperlihatkan jenazah Ariel yang dibawa menggunakan motor pun viral di media sosial.

Dikutip dari TribunPalu.com, Koordinator Penyuluh KB Kecamatan Pinembani, Kilwan, mengenang Ariel sebagai pribadi pendiam, penurut, dan sangat bertanggung jawab.

"Seberat apapun medannya, dia tidak pernah mengeluh. Hujan, panas, jauhnya jarak pun tetap dia berangkat," kata Kilwan, saat ditemui di rumah duka, Sabtu (12/7/2025). 

Menurutnya, Ariel adalah sosok andalan dalam tim kecil mereka. 

Ia tak hanya menjalankan tugas penyuluhan dan pelayanan KB, tetapi juga menjadi pengangkut logistik tim setiap kali mereka naik ke desa binaan. 

3. Viral Pengendara Motor Bonceng Jenazah di Jambi

Kisah pilu lainnya, dialami H Madek (75) seorang warga parit satu kelurahan Kampung Laut, Kecamatan Kuala Jambi, Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi.

Pasalnya, jenazah Madek harus dibonceng menggunakan sepeda motor oleh keponakannya menuju kediamannya.

Saat itu, H Madek diketahui hendak diantar pulang oleh keluarganya setelah beberapa hari menghadiri keponakan di Simpang Kiri desa Pematang Rahim, Kecamatan Mendahara Ulu.

Camat Mendahara, Ulu Sarjuna menyebut, almarhum merupakan warga Kampung Laut yang datang ke Desa Pematang Rahim dalam menghadiri pernikahan keponakannya.

"Kurang lebih almarhum itu sudah tiga minggu di Simpang Kiri, sampailah kemarin minta diantar pulang ke rumahnya."

"Diantarlah sama keponakannya yang bernama Syarifuddin dibonceng menggunakan sepeda motor dan dibelakanya diiringi keluarganya yang lain juga pakai sepeda motor," kata Sarjuna, saat dikonfirmasi Tribunjambi.com, pada selasa (24/7).

Setelah melewati Simpang Garuda Kecamatan Sabak Barat, Almarhum H Madek terasa mau kencing, lalu keponakannya berhenti di rumah warga yang ada di pinggir jalan untuk menumpang buang air kecil.

"Setelah buang air kecil, ternyata kondisi H Madek lemas, sehingga keluarga yang mengantarnya pulang memutuskan untuk membonceng tiga, H Madek dengan posisi almarhum diapit di tengah-tengah," ujar Camat.

Setelah 15 menit melanjutkan perjalanan, ternyata H Madek mengembuskan napas terakhirnya di atas sepeda motor.

"Jadi dua orang ponakan yang mengantarkan ini panik, sehingga memutuskan untuk balik ke Simpang Kiri. Dalam perjalanan ke Simpang Kiri, tiba di Portal Desa Pandan Lagan Kecamatan Geragai, motor yang digunakan itu rusak, karena pandelnya putus."

"Tambah paniklah keponakan nya ini. Tak lama kemudian mobil patwal polisi lewat, lalu dua orang anak tersebut minta tolong diantarkan jenazah H Madek ke Simpang Kiri, Alhamdulillah dibantu oleh polisi sampai ke rumah duka," jelas Camat.

Selanjutnya, Almarhum dikebumikan di TPU simpang To'o desa Pematang Rahim, Kecematan Mendahara Ulu pada senin (23/7).

Sarjuna menyebut, pihaknya tidak mengetahui pasti mengenai riwayat penyakit almarhum, namun almarhum diketahui sedang sakit.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Berita Terkini