Kapal Ikan Terbakar di Samudera Hindia
Update Kapal Ikan Terbakar di Samudera Hindia, 8 ABK Luka Bakar Akan Dioperasi di RSUD Banyuwangi
Delapan anak buah kapal (ABK) korban terbakarnya kapal ikan KM Anugerah Indah 18 di Samudera Hindia
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Sudarma Adi
Poin penting:
- Korban Kecelakaan: 8 ABK KM Anugerah Indah 18 (1 meninggal, 7 luka-luka) tiba di RSUD Blambangan Banyuwangi.
- Kondisi Luka: 3 korban mengalami luka bakar di atas 50 persen dan memerlukan operasi debridement.
- Hambatan Pemulihan: Korban baru mendapat perawatan memadai setelah 3 hari pasca-insiden.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Delapan anak buah kapal (ABK) korban terbakarnya kapal ikan KM Anugerah Indah 18 di Samudera Hindia berada di RSUD Blambangan, Sabtu (11/10/2025).
Satu korban meninggal telah ditempatkan di kamar jenazah. Sementara tujuh korban luka-luka menjalani perawat.
Koordinator Pelayanan Medis RSUD Blambangan dr Ayyub Erdiyanto mengatakan, tiga dari tujuh korban mengalami luka bakar di atas 50 persen. Sementara empat lainnya tingkat keparahannya lebih rendah.
"Untuk semua pasien luka, sudah kami tangan kegawatannya," kata Ayyub, Sabtu.
Baca juga: Waspada Penipuan, Disdukcapil Banyuwangi Tegaskan Aktivasi IKD Hanya Bisa Secara Offline
Pasien dengan luka bakar serius akan menjalani operasi debridement. Sementara untuk lainnya, pengobatan cukup medikamentosa, perawatan luka, observasi, dan evaluasi.
Ayyub menyebut, lama tidaknya proses penyembuhan para korban bergantung pada derajat keparahan dan kondisi pasien.
"Kalau sesuai guideline derajat 1 memerlukan waktu hingga 1 minggu. Derajat 2 memerlukan waktu hingga 2 bulan. Derajat 3 memerlukan waktu lebih dari 2 bulan," ujarnya.
Estimasi waktu pemulihan itu, menurut dia, sangat tergantung dengan kondisi pasien.
"Pada kasus ini, pasien sudah 3 hari tidak mendapatkan perawatan dan nutrisi yang cukup sehingga hal tersebut dapat memperlambat proses penyembuhan," ujarnya.
Selama masa perawatan dan penyembuhan, para pasien juga harus dipantau secara kontinu untuk melihat ada tidaknya komplikasi yang dapat berakibat fatal.
Baca juga: BREAKING NEWS- Kapal Ikan Terbakar di Samudera Hindia: 1 ABK Tewas, Para Korban Dibawa ke Banyuwangi
Salah satu ABK selamat, Doni Setiawan, mengatakan, kebakaran pertama kali terjadi sekitar pukul 11.00 siang.
"Itu dalam kondisi kapal diam dan semua kru ABK sedang dalam kondisi istirahat," kata Doni, saat ditemui di RSUD Blambangan.
Tiba-tiba, asap dan sedikit percikan api muncul dari ruangan mesin yang berada di bagian bawah kapal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.