Cerita Duwi Pasien Asal Tuban Alami Luka di Kaki usai Operasi Tulang Punggung di RSUD Bojonegoro
Duwi Pertiwi (24) pasien asal Tuban alami luka bakar di kaki usai jalani operasi tulang punggung di RSUD Bojonegoro
Penulis: Misbahul Munir | Editor: Samsul Arifin
Poin Penting :
- Duwi Pertiwi (24) pasien asal Tuban alami luka bakar di kaki usai jalani operasi tulang punggung di RSUD Bojonegoro
- Perempuan muda asal Desa Wanglu Wetan, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, itu hanya bisa berjalan tertatih dengan bantuan tongkat dan korset penyangga punggung
- Duwi pun bingung, dengan apa yang dialami. Sementara pasca kejadian pihak rumah sakit tidak memberikan penjelesan detail mengenai luka yang dialaminya
Laporan Wartawan Tribunjatim Network Misbahul Munir
TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Senyum ramah yang biasa menghiasi wajah Duwi Pertiwi (24), kini sirna digantikan raut lelah menahan sakit.
Perempuan muda asal Desa Wanglu Wetan, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, itu hanya bisa berjalan tertatih dengan bantuan tongkat dan korset penyangga punggung.
Bukan karena kecelakaan, melainkan akibat luka serius yang dialaminya usai menjalani operasi tulang punggung di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.
Duwi seharusnya pulang dari rumah sakit dengan harapan baru bebas dari nyeri yang selama ini mengganggu punggungnya. Ia menjalani operasi untuk membenahi tulang belakang.
Namun, alih-alih sembuh, Ia justru menanggung luka besar disisi bagian dalam lutut kaki kirinya. Luka itu begitu parah hingga harus mendapatkan lebih dari 30 jahitan.
Baca juga: Pasien Asal Tuban Alami Luka di Kaki usai Jalani Operasi Tulang Punggung di RSUD Bojonegoro
"Awalnya saya tidak tahu. Karena dibius total kan waktu operasi. Saat sadar dari bius, tiba-tiba kaki terasa sakit dan diperban. Saya kaget sekali," ulas Duwi pelan, mengingat kejadian mengerikan itu, pada Kamis (11/9/2025).
Duwi pun bingung, dengan apa yang dialami. Sementara pasca kejadian pihak rumah sakit tidak memberikan penjelesan detail mengenai luka yang dialaminya.
Baru setelah beberapa kali menyampaikan aduan dan mendesak. Akhirnya pihak RSUD Bojonegoro angkat bicara.
Dijelaskan Duwi, kata pihak rumah sakit luka yang dialaminya itu disebabkan konsleting pada alat medis (ground cutter) yang di pasang di kakinya saat operasi.
"Pasca operasi dan obat biusnya hilang, sakitnya minta ampun. Kata perawat kemarin, dijahit karena lukanya besar dan dalam, ada sekitar 30 an jahitan, untuk menutup luka ini," jelas sembari menunjukkan luka bekas jahitan yang mulai mengering.
Akibat keteledoran petugas medis Duwi harus menanggung luka yang seharusnya tidak dialaminya. Kini dia terpaksa beraktivitas dengan mengandalkan tongkat. Selain itu, dia harus mengenakan korset penyangga tulang belakang agar tubuhnya tetap stabil.
Lebih menyedihkan, biaya perawatan luka pasca operasi harus dia tanggung sendiri. Tidak ada tanggungjawab, kejelasan, hanya diminta sabar.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Bojonegoro, Motor Tabrak Elf, Pelajar SMA Tewas Saat Berangkat Sekolah
Sedangkan untuk perawatan luka, Duwi harus merogoh kocek Rp100 ribu untuk memanggil perawat. Nominal yang cukup besar baginya dan keluarga. Meski begitu, Putri pasangan Suryanto dan Siswanti ini tetap berusaha tegar.
"Setiap hari dibersihkan, kadang dua hari sekali, kontrol juga, untungnya dibantu sama bu Yai dan keluarga," ungkapnya.
Sebagai informasi sejak kecil Duwi, dititipkan orang tuanya di pondok pesantren dan kini mengabdikan diri sebagai guru diniyah serta pengajar Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) untuk anak-anak desa sekitar.
Baca juga: Jutaan Lalat Serbu Pemukiman Warga di Bojonegoro, Diduga Bersumber dari Kandang Ayam
Belakangan, setelah kasus dugaan keteledoran rumah sakit ini hangat jadi buah bibir. Pihak rumah sakit RSUD Bojonegoro bertindak. Kata Duwi, kontrol trakhir dia mulai mendapatkan pelayanan yang berbeda.
Bahkan, ada utusan dari rumah sakit yang datang menyambangi ketempat tinggalnya saat tengah malam. Selain itu, kini ada perawat dari rumah sakit yang rutin datang untuk merawat lukanya.
"Dulu kontrol awal-awal cuma dicek aja. terus sekarang, beda, ada perawat yang datang kalau pagi, memeriksa dan menggantikan perban, obatnya juga beda dikasih salep untuk luka," bebernya.
Meski demikian, sejak kakinya mengalami luka, Duwi tak lagi bisa aktif mengajar. Hari-harinya lebih banyak dihabiskan dengan berbaring, duduk, dan berjuang melawan rasa sakit.
“Semoga saya bisa cepat sehat, dan kejadian ini tidak menimpa orang lain. Harapannya, rumah sakit tanggungjawab. Dan pelayanan diperbaiki dan semoga kejadian ini tidak menimpa pasien lain,” pungkasnya.
Keluarga Duwi pun berharap pihak RSUD Bojonegoro bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Jika tidak ada iktikad baik, mereka berencana membawa kasus ini ke jalur hukum.
Hingga berita ini diturunkan, pihak RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro belum memberikan penjelasan lebih lanjut terkait kejadian yang menimpa Duwi Pertiwi.
SaksiKata
RSUD Bojonegoro
RSUD Sosodoro Djatikusumo
ViralLokal
berita bojonegoro hari ini
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Kebakaran di Sidoarjo Tembus 169 Kasus Hingga Agustus 2025, Ada 39 Rumah Dilalap Si Jago Merah |
![]() |
---|
Pemkab Tuban Ancam Cabut Bantuan Penerima Bansos yang Ketahuan Terlibat Judol |
![]() |
---|
Imbas Anak Menkeu Purbaya Sebut Sri Mulyani Agen CIA, Yudo Sadewa Kini Dilarang Main Instagram |
![]() |
---|
Sebut akan Jadi Kado Akhir Tahun, Dewanti Rumpoko Dukung Bus TransJatim Koridor Malang Raya |
![]() |
---|
Keterlibatan Oknum TNI di Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Jejak 'Perintah' Terkuak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.