Berita Viral
3 Desa Dikerubungi Lalat Bersumber dari Kandang Ayam 1 Warga, Pemiliknya Dicari Camat hingga Pemkab
Tiga desa yang berada di wilayah Bojonegoro diserang kawanan lalat yang ternyata sarangnya bersumber dari satu kandang milik seorang warga.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Kawanan lalat belakangan menyebar dan menyerbu sejumlah desa di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Setidaknya ada tiga desa yang mendapat serbuan kawanan lalat yang membuat warga menjadi sangat jijik.
Sejumlah desa di Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengalami serbuan koloni lalat yang sangat banyak dan menjijikkan sejak seminggu lalu.
Keberadaan lalat yang mengganggu aktivitas warga diduga berasal dari kandang ayam di Dusun Pipitan, Desa Pasinan.
Astutik, seorang warga setempat, mengungkapkan bahwa lalat muncul di setiap rumah dan tempat lainnya dengan jumlah yang sangat banyak.
"Hampir setiap sudut rumah diserbu lalat, ke mana-mana dikerubuti lalat. Bahkan, makanan baru ditaruh sudah dikerubuti juga, rasanya jijik," ujar Astutik kepada Kompas.com, Jumat (12/9/2025), seperti dikutip TribunJatim.com.
Warga lainnya, Ahmad, juga menambahkan bahwa keberadaan lalat yang berjumlah sangat banyak di pemukiman warga kemungkinan besar disebabkan kandang ayam yang tidak bersih.
"Kemungkinan besar dampak dari keberadaan kandang ayam yang tidak bersih, sehingga muncul banyak lalat," kata Ahmad.
Sejumlah warga telah melakukan protes dengan mendatangi kandang ayam yang diduga menjadi sarang lalat tersebut.
"Kemarin, warga ramai-ramai mendatangi kandang ayam yang diduga jadi sarang lalat, mereka protes," kata Ahmad.
Baca juga: Menu MBG di Bojonegoro Bikin Kecewa Wali Murid, Hanya Nasi goreng Gorengan dan 3 Biji Buah Anggur
Keterangan Kapolsek
Kapolsek Baureno, Iptu M Soleh, membenarkan adanya keluhan dari warga terkait serbuan lalat.
Menurutnya, terdapat tiga desa yang warganya mengeluhkan keberadaan lalat tersebut, yaitu Desa Pasinan, Desa Kauman, dan Desa Karangdayu.
Pihak kepolisian dan kecamatan telah melakukan pengecekan di lokasi untuk memastikan keberadaan sarang lalat.
Hasil pengecekan menunjukkan bahwa terdapat empat kandang ayam yang dalam kondisi kosong setelah panen dan belum dibersihkan, sehingga menimbulkan bau menyengat dan menjadi sarang lalat.

"Sebagian besar kandang ayam sudah kosong, tetapi belum dibersihkan kotorannya usai panen, sehingga jadi sarang lalat," jelas Soleh.
Dicari camat hingga pemkab Bojonegoro
Pihak pengelola kandang ayam telah diminta segera membersihkan kotoran ayam tersebut agar tidak menimbulkan bau menyengat dan mengganggu aktivitas warga lainnya.
Camat Baureno, Dery Aprilianto, menyampaikan bahwa pihaknya bersama Dinas Lingkungan Hidup serta Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro telah melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke lokasi.
Namun, saat tiba di lokasi, pihaknya tidak dapat bertemu dengan pemilik kandang ayam, yang sedang melakukan perjalanan umrah.
"Rencana nanti akan kami panggil untuk klarifikasi bersama warga terdampak," kata Dery Aprilianto.
Baca juga: Tangis Hakim Bacakan Vonis 20 Tahun Penjara untuk Pembunuh Bayi, Terdakwa Campur Racun ke Susu
Kawanan lalat juga ditemukan di menu MBG yang dibagikan kepada para siswa.
Permasalahan program makan siang gratis atau Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Yogyakarta membuat pihak sekolah lelah.
Contohnya, SMKN 4 Yogyakarta yang melaporkan bahwa menu MBG yang diterima dilaporkan dalam keadaan basi dan terkontaminasi ulat.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 4 Yogyakarta, Widiatmoko Herbimo, mengungkapkan, sejumlah kendala telah ditemukan sejak pelaksanaannya.
"Baru aja ada kok itu (makanan basi), ulat itu 2 hari yang lalu," katanya pada Senin (5/5/2025), melansir dari Kompas.com.
Meskipun jumlah makanan yang tidak layak konsumsi tidak banyak, terdapat juga masalah terkait ketidaklengkapan menu.
"Terus ada yang tidak lengkap misalnya ada tempe, tapi ada porsi lainnya tempenya ga ada," ujarnya.
"Hanya satu dua (makanan basi) tapi beda-beda ada nasinya, yang satu buahnya (busuk)," ujarnya menambahkan.
Ulat yang ditemukan tidak hanya ada di sayuran, tetapi juga di nasi, dan kasus serupa telah terjadi lebih dari sekali.
Sebagai respons terhadap temuan tersebut, pihak sekolah mengambil langkah untuk mengganti makanan yang bermasalah dan melaporkan kejadian ini kepada penyedia makanan.
Namun, penyedia makanan berkilah bahwa keberadaan ulat menunjukkan bahwa bahan makanan yang digunakan adalah organik dan bebas pestisida.
"Katanya bagus enggak pakai pestisida. Tapi masak sayur ada ulatnya kita makan. Kalau ada ulatnya katanya enggak pakai pestisida," tandasnya.
Baca juga: Kepala BGN Urai Penyebab Keracunan Massal MBG, Selanjutnya Hanya Imbau Hati-hati, Korban 78 Orang
Widiatmoko juga mengungkapkan dampak psikologis dari temuan ulat di menu MBG terhadap siswa.
"Kalau siswanya, ada yang senang ada juga enggak senang, kelihatannya ada yang enggak dimakan sama sekali enggak mau. Karena trauma, dia makan ada ulatnya terus enggak mau makan MBG sampai sekarang," ucapnya.
Sementara itu, karyawan SMKN 4 Yogyakarta juga mengungkapkan bahwa beban kerja mereka semakin bertambah akibat pelaksanaan program MBG.
Widiatmoko Herbimo, mengatakan bahwa pihak sekolah telah mengajukan permohonan kepada penyelenggara MBG untuk menghentikan program tersebut pada tahun ajaran baru mendatang.
"Program ini membuat karyawan harus bekerja lebih keras. Mereka harus menunggu kedatangan makanan untuk MBG, dan baru bisa menyusun laporan keuangan setelah itu, yang mengganggu kegiatan lainnya," ungkap Widiatmoko saat dihubungi pada Senin (5/5/2025).
Ia menambahkan bahwa karyawan juga bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan siswa-siswa saat makanan tiba di sekolah.
Baca juga: 4 Fakta 342 Siswa SMP Keracunan usai Santap Hidangan MBG, Dinkes Bertindak, Sampel Makanan Diuji
Setelah distribusi makanan selesai, mereka harus memastikan semua tempat makanan MBG telah dikumpulkan.
Widiatmoko juga menyatakan bahwa SMKN 4 Yogyakarta saat ini sudah berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), yang menyebabkan penurunan omzet.
"Kami sudah berstatus BLUD, dan banyak keluhan mengenai penurunan omzet," kata dia.
Widiatmoko menyarankan agar program MBG dialihkan ke sekolah-sekolah yang memiliki fokus pada jurusan teknik, bukan yang berfokus pada tata boga seperti di SMKN 4 Yogyakarta.
"Jika memungkinkan, program ini sebaiknya diberikan kepada sekolah-sekolah teknik, karena fokus kami adalah pada makanan, sementara jurusan teknik memiliki kebutuhan yang berbeda," jelasnya.
Ia juga mengusulkan agar dana dari program MBG digunakan untuk meningkatkan sarana dan prasarana sekolah.
"Dengan jumlah murid yang mencapai ribuan, kami memerlukan ruang kelas yang nyaman, termasuk AC. Dengan anggaran yang ada, misalnya Rp 12 juta untuk satu kali makan, seharusnya bisa dialokasikan untuk pembelian AC agar proses belajar mengajar lebih nyaman," tambah Widiatmoko.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Suhirman, menyatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan resmi dari SMKN 4 Yogyakarta terkait permohonan penghentian program MBG.
Menurutnya, keputusan mengenai kelanjutan program tersebut tidak sepenuhnya ada di tangan mereka.
"Kami akan melakukan klarifikasi ke sekolah. Kami menyediakan sekolah, dan keputusan akhir ada pada SPPG," ujarnya.
Suhirman juga menjelaskan bahwa penggantian sekolah untuk program MBG tidak bisa dilakukan secara langsung, melainkan harus berdasarkan kesepakatan dengan SPPG.
"Itu tergantung dari SPPG, apakah pengganti berada lebih dari 3 km atau tidak. Jika kurang dari 3 km, itu memungkinkan, tetapi kami akan koordinasikan terlebih dahulu," tutupnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Bojonegoro
kandang ayam
Kecamatan Baureno
pemilik kandang ayam
berita viral
TribunJatim.com
ViralLokal
berita viral lokal
Nasib Putri Gadis 13 Tahun Terlantar di Surabaya Ditolong Polisi, Orangtua Sudah Meninggal |
![]() |
---|
Tangis Hakim Bacakan Vonis 20 Tahun Penjara untuk Pembunuh Bayi, Terdakwa Campur Racun ke Susu |
![]() |
---|
Gaya Bicara Purbaya Bikin Mahfud MD Geleng-geleng Kepala, Tunggu Gebrakan Menkeu Baru |
![]() |
---|
Kondisi Pria Lakukan Aksi Nekat saat Sedang Live Facebook, Beraksi di Gedung Sekolah TK |
![]() |
---|
Resek saat Mabuk di Resepsi Pernikahan Orang, Bojes Malah Ngamuk saat Ditegur Hingga Aniaya Teman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.