Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Lukman Jadi Juragan Kerupuk Puli dengan Modal Rp 5 Juta, Tak Mau Terus Jadi Penerima Bantuan PKH

Inilah kisah Lukman yang kini jadi juragan kerupuk latah atau kerupuk puli dengan modal Rp 5 juta.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/MIFTAHUL HUDA
KISAH SUKSES - Tempat usaha Lukman berada di sebuah rumah di sela gang sempit di Desa Sememu, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Ia memproduksi kerupuk puli atau kerupuk latah yang kini sudah terkenal. 

"Jadi awal pandemi Covid-19 tahun 2019 saya bangkrut di usaha kosmetik, lalu ada saudara yang membuka usaha tusuk sate dari bambu. Dari situlah saya mulai tertarik kerajinan dari bambu," terang Pringga, Rabu (28/5/2025). 

Pringga mengatakan, potensi usaha bambu di Kota Malang cukup menjanjikan. 

Ia menyebut, usaha kerajinan bambu memiliki nilai jual yang tinggi. 

"Saya dan istri melihat potensi usaha bambu di Kota Malang menjanjikan. Semua mempunyai nilai jual yang bagus," katanya. 

Pringga menjelaskan, usaha kerajinannya juga mendapat binaan dari dinas di Pemerintah Kota Malang. 

"Kita juga binaan dari dinas di pemkot. Kita disuruh berinovasi agar dapat menyesuaikan permintaan pasar," jelasnya. 

 

Pringga yang didampingi istrinya itu mengatakan, untuk memenuhi permintaan ekspor pihaknya harus membuat inovasi yang lebih. 

"Jadi saat itu kita diberi tahu oleh dinas dari pemkot, jika harus berinovasi agar bisa sesuai apa yang diinginkan pasar ekspor," urainya. 

"Kita buatlah yang cocok dan sesuai permintaan pasar ekspor, yakni kerajinan anyam," tambahnya. 

Dirinya menyebut, kerajinan anyam seperti box, tas, hingga sandal untuk hotel diminati pasar luar negeri. 

"Kita buat box, tas hingga sandal untuk hotel sama kotak makanan serta kombinasi rotan. Itu yang diminati pasar luar negeri," jelasnya. 

"Pesanan paling banyak Singapura, Maladewa, Abudhabi, Australia. Ya kebanyakan negara Asean," tambahnya. 

Dirinya mengatakan, pasar luar negeri lain seperti Eropa sedang dalam penjajakan. 

"Kalau Eropa kita sedang menjajaki permintaan mereka. Masih melihat apa yang mereka butuhkan terutama di anyaman bambu," katanya. 

"Untuk jualnya ke luar negeri mulai harga Rp 25 ribu hingga ratusan ribu rupiah," tambahnya. 

Pringga menyebut, saat mengirim ke luar negeri bisa mencapai 7.000 pcs. 

"Sekali kirim 5.000-7.000 pcs. Kita kirimnya masih ukuran volume. Tapi alhamdulillah rutin," katanya. 

Sementara itu, istri Pringga, Lumina Diass menyampaikan, jelang Hari Raya Idul Adha, sejumlah pesanan seperti tusuk sate hingga besek tempat untuk daging kurban mulai banyak dipesan. 

"Iya jelang Idul Adha ini sudah kirim semua, sekarang tinggal sedikit seperti tusuk sate sama besek tempat daging," terang Lumina. 

Dirinya menambahkan, harga untuk kebutuhan Idul Adha mulai Rp 2.500an. 

"Kita jual mulai Rp 2.500an sampai Rp 10 ribu. Alhamdulillah lumayan banyak," tambahnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved