Buntut Santri Diberi Minuman Dicampur HCL Oleh Temannya, Pemkab Lumajang Turun Tangan Langsung
Kasus yang menimpa Dewangga Eza Naufal, santri Pondok Pesantren Asy Syarifi Pandanwangi Tempeh, Lumajang membuat Pemkab turun tangan
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Samsul Arifin
Poin Penting :
- Pemkab Lumajang turun tangan terkait insiden santri diduga minum HCL
- Seorang santri berusia 13 tahun bernama Dewangga Eza, asal Pondok Pesantren (Ponpes) Asy-Syarifiy 01 di Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, harus menjalani perawatan usai diduga menenggak larutan Hydrochloric Acid (HCL).
- Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), memastikan penanganan kesehatannya ditanggung penuh, termasuk rujukan ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Kasus yang menimpa Dewangga Eza Naufal, santri Pondok Pesantren Asy Syarifi Pandanwangi Tempeh, Lumajang membuat pemerintah daerah turun tangan langsung, Selasa (30/9/2025).
Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), memastikan penanganan kesehatannya ditanggung penuh, termasuk rujukan ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Dalam kunjungannya ke rumah korban, Indah menegaskan bahwa insiden ini tidak boleh dianggap sepele.
"Ini adalah pengingat bagi kita semua. Anak-anak perlu mendapatkan pembekalan tentang bahaya minuman keras dan zat kimia sejak kecil. Jika dibarengi pengawasan yang konsisten, insyaallah hal seperti ini bisa dicegah,” Beber Indah ketika dikonfirmasi.
Keterangan keluarga menyebutkan Dewangga mengalami kerusakan serius pada sistem pencernaan setelah menenggak minuman yang dicampur cairan HCl.
Baca juga: Nasib Santri Diduga Dipaksa Teman Minum Cairan HCL, Kini Terpaksa Disuntik Setiap Satu Jam Sekali
Dari tiga santri yang terdampak, kondisi Dewangga paling kritis. Hingga saat ini, ia hanya mampu mengonsumsi susu medis.
Indah pun menyoroti pentingnya pendidikan keamanan dan kesehatan sejak dini, tak hanya dibebankan pada sekolah formal, tetapi juga lingkungan keluarga dan pesantren.
Ia menekankan bahwa anak-anak harus dikenalkan pada bahaya zat kimia, cara melindungi diri, dan pentingnya pergaulan yang sehat.
“Mulai dari orang tua, guru, dan pengasuh pondok punya tanggung jawab besar untuk menanamkan kesadaran. Anak-anak tidak cukup hanya diberi aturan, tapi perlu dijelaskan kenapa sesuatu berbahaya, agar mereka punya benteng diri,” Bebernya.
Meski bantuan dari warga, Baznas, pengurus pondok, dan donatur terus mengalir, Bunda Indah mengingatkan bahwa dukungan sosial tidak boleh berhenti pada simpati. Ia menekankan pentingnya langkah pencegahan bersama.
“Solidaritas sosial luar biasa, tapi pencegahan jauh lebih utama. Mari kita jadikan lingkungan rumah, sekolah, dan pesantren sebagai ruang edukasi yang melindungi anak-anak dari risiko berbahaya,” Ujar Indah.
Baca juga: Santri Darul Ulum Jombang Salat Gaib untuk Korban Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: Insyaallah Syahid
Pemkab Lumajang kini memastikan pendampingan medis intensif untuk Dewangga. Selain perawatan di rumah, ia dijadwalkan menjalani kontrol lanjutan ke Surabaya dengan dukungan penuh pemerintah daerah.
Wanita yang akrab disapa bunda Indah menegaskan bahwa fokus utama adalah membangun kesadaran kolektif melalui edukasi, pengawasan, dan komunikasi yang menyeluruh.
santri
HCL
Pemkab Lumajang
Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar
Santri di lumajang diberi minuman HCL
ViralLokal
Multiangle
TribunJatim.com
Tribun Jatim
jatim.tribunnews.com
Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Santri Pesantren Syaikhona Kholil Bangkalan Gelar Salat Gaib |
![]() |
---|
Hujan Disertai Angin Kencang, 3 Pohon Tumbang di Bondowoso, 1 Timpa Rumah Warga |
![]() |
---|
G30S: Strategi Soekarno Menghindari Bahaya di Istana Merdeka, Kondisi Politik Mencekam |
![]() |
---|
Turnamen Catur Cepat di Gwalk Surabaya, Uji Ketangguhan Pelajar Jawa Timur |
![]() |
---|
Alasan Guru Pelukan Karaoke Pakai Smart TV dari Prabowo, Anggota DPR Rieke Malu: Oon Ngalahin Oneng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.