Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

3 Hari Tertimbun Runtuhan Ponpes Al Khoziny, Hasil Foto Rontgen Haical Ungkap Kondisi Sesungguhnya

Hasil foto rontgen cukup mengejutkan karena dokter mengungkap kondisi tubuh Haical yang sesungguhnya.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Dok SAR Surabaya
KORBAN BERHASIL DIEVAKUASI - Petugas SAR Gabungan mengevakuasi korban reruntuhan bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Selasa (30/9/2025). Hasil foto rontgen Haical, salah satu korban selamat, mengejutkan. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang remaja berusia 13 tahun bernama Haical selamat setelah tiga hari tertimbun reruntuhan bangunan tiga lantai Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny.

Bocah bernama lengkap Syehlendra Haical RA (13) tersebut berhasil dievakuasi dari reruntuhan pondok pesantren di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (1/10/2025).

Setelah berhasil dievakuasi, ia kemudian di bawa ke rumah sakit dan menjalani rontgen seluruh tubuh untuk melihat kondisi tulang-tulangnya.

Baca juga: Ortu Geram Anak Ditampar & Ditendang saat Orientasi Anggota Baru Pecinta Alam, Laporkan Senior

Diketahui, nama Haical mencuat setelah beredar video yang memperlihatkan petugas mengajak ngobrol seorang anak yang tengah terhimpit reruntuhan bangunan musala Ponpes Al Khoziny.

"Haical, kamu yang sakit apa nak? Semuanya sakit? Oke semangat ya, sabar, sabar ya nak ya," kata salah satu petugas dalam video yang viral beredar.

"Aku dari Rescue Surabaya, sabar ya, ini usaha," imbuhnya.

Haical sendiri berhasil dievakuasi setelah tiga hari tertimpa bangunan Ponpes Al Khoziny yang ambruk.

Kemudian, santri tersebut langsung dibawa ke RSUD RT Notopuro Sidoarjo.

Hasilnya cukup mengejutkan karena dokter menyatakan tubuh Haical dalam keadaan normal seluruhnya.

"Kondisinya Haical bagus, hasil foto rontgen mulai tengkorak panggul, kaki, jari juga semuanya normal," kata Direktur Utama RSUD RT Notopuro, Dokter Atok Irawan, di rumah sakitnya, Rabu (1/10/2025).

Atok mengatakan, Haical dalam kondisi normal ketika tiba di rumah sakit sekitar pukul 15.10 WIB.

Bocah tersebut hanya mengeluh lemas karena tidak makan selama proses evakuasi.

Selain itu, kulit Haical hanya mengalami lebam.

"Enggak ada (keluhan), ya lemas saja, enggak makan berapa hari, sesak mungkin karena dehidrasi," jelasnya.

"Mungkin kulitnya agak tergencet, sedikit kebiruan tapi aman, aman semua," tambah Atok, melansir Kompas.com.

EVAKUASI - Haikal, korban robohnya gedung di kompleks Ponpes Al Khoziny Sidoarjo berhasil dievakuasi, Rabu (1/10/2025) siang.
Haical, korban robohnya gedung di kompleks Ponpes Al Khoziny Sidoarjo berhasil dievakuasi, Rabu (1/10/2025) siang. (TRIBUNJATIM.COM/M TAUFIK)

Saat ini, kata Atok, petugas medis masih memberikan perawatan intensif kepada Haical di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Hal itu untuk memulihkan kondisi tubuh santri tersebut agar kembali normal.

"Ya observasi, kita terapi dengan baik, nanti juga (Haical) mungkin perlu asupan nutrisi yang bagus."

"Mukanya juga yang enggak ada luka terbuka, sedang dirawat dengan baik," tutupnya.

Baca juga: Anak Penjual Ikan Keliling Masuk Sekolah Rakyat, Ingin Jadi Pelayar: Supaya Ibu Tidak Kerja Lagi

Diberitakan sebelumnya, bangunan yang difungsikan sebagai musala tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ambruk dan menimpa para santri saat sedang salat asar sekitar pukul 15.00 WIB, pada Senin (29/9/2025).

Memasuki hari ketiga, proses evakuasi masih dilakukan.

Siang ini ditemukan dua korban, satu dalam kondisi hidup dan satu lainnya meninggal dunia.

Kabar ini dibenarkan oleh Kepala Basarnas Pusat Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii yang meninjau lokasi hari ini.

"Satu kondisi sudah meninggal dunia, dan satu alhamdulillah mudah-mudahan yang bersangkutan cepat pulih dan sembuh sehat kembali," kata Syafii, Rabu (1/10/2025).

Syafii menjelaskan, dua korban tersebut ditemukan tim SAR gabungan tertimbun di lokasi sektor A1 atau posisi yang berdekatan dengan pintu keluar reruntuhan bangunan.

Korban yang masih hidup tersebut merupakan salah satu bagian dari tujuh orang berstatus merah.

Artinya, masih ditemukan tanda-tanda kehidupan.

"Iya, jadi yang kita temukan dari kondisi zona merah, tapi kita masih bisa berinteraksi," ucapnya.

Hingga Rabu malam, ada tujuh orang korban yang berhasil dievakuasi.

Dari jumlah tersebut, lima korban dievakuasi dalam keadaan selamat.

Sementara dua lainnya meninggal dunia.

Korban selamat sejauh ini masih menjalani perawatan intensif di RSUD RT Notopuro.

"Yang terbaru, seorang korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 20.22 WIB," kata Direktur Operasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo.

"Dia selamat, namun perlu penanganan khusus oleh tim medis," imbuhnya.

Baca juga: Protes Kena Asap Dapur Tetangganya, Pria Emosi Sambil Bawa Celurit, Korban Kini Pindah Rumah

Pada pukul 14.42 WIB, seorang korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Kemudian pukul 15.22 WIB, korban berikutnya dievakuasi dalam kondisi selamat.

Dia adalah Haical, korban yang sempat viral di media sosial.

Pukul 16.05 WIB, korban selamat kembali dievakuasi.

Lalu pukul 18.02 WIB, juga ada satu lagi korban berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.

Dan pukul 18.17 WIB, satu korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Pukul 18.40 WIB, seorang korban kembali dievakuasi dalam keadaan selamat.

Dan terakhir, pukul 20.22 WIB, juga ditemukan korban dalam kondisi selamat.

"Hari ini total ada tujuh korban yang berhasil dievakuasi. Lima orang selamat, dua meninggal dunia," ujar Bramantyo dalam keterangan pers yang digelar di Posko Basarnas, Rabu malam.

Sampai sekarang, proses evakuasi terus diupayakan.

Petugas gabungan berusaha memaksimalkan penyelamatan kepada para korban yang selamat di bawah reruntuhan gedung tiga lantai itu.

"Pencarian terus dilakukan. Kita juga tetap melakukan penyisiran, berupaya semaksimal mungkin untuk menyelamatkan para korban," lanjutnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved