Petugas Pastikan Potongan Tubuh di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Bukan Akibat Alat Berat

Poin Penting:

• Petugas memastikan potongan tubuh yang ditemukan di reruntuhan bangunan musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo bukan diakibatkan alat berat.
• Namun body part itu akibat terhimpit bangunan yang ambruk.
• Bagian tubuh itu ditemukan oleh tim SAR gabungan di sektor A4.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Body part atau bagian tubuh yang ditemukan di bawah reruntuhan musala Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, dipastikan bukan akibat terkena alat berat yang dikerahkan dalam proses pencarian. 

Menurut Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, body part itu akibat terhimpit bangunan yang ambruk.

Bagian tubuh itu ditemukan oleh tim SAR gabungan di sektor A4, Sabtu (4/10/2025) sekira pukul 17.35 WIB. 

“Bukan terkena alat berat, tapi akibat terhimpit atau terkena reruntuhan bangunan yang ambruk,” kata Nanang Sigit kepada wartawan, Sabtu malam. 

Dalam proses pencarian yang dilakukan, petugas mengerahkan alat berat untuk membuka akses di antara reruntuhan bangunan.

Ketika terlihat ada korban, evakuasinya dilakukan secara manual oleh petugas di lapangan. 

“Hari ini, hari keenam pencarian, ada tiga korban yang ditemukan. Semua dalam keadaan meninggal dunia. Yakni korban yang ditemukan pukul 14.35 WIB, kemudian pukul 16.15 WIB, dan ketiga ditemukan 17.35 WIB,” ungkap Nanang. 

Korban yang ditemukan terakhir itu hanya body part.

Namun dimasukkan dalam daftar korban meninggal dunia.

Informasinya potongan tubuh itu adalah kaki, tapi tim DVI yang akan memastikannya. 

Ini korban pertama yang ditemukan dalam kondisi potongan tubuh.

Sebelumnya, 16 korban atau semua korban meninggal dunia dievakuasi dalam kondisi utuh dari lokasi kejadian. 

Baca juga: Keluarga Korban Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Diimbau Menunggu di RS Bhayangkara Surabaya

“Semua korban sudah berada di RS Bhayangkara Surabaya. Para korban yang ditemukan hari ini, semua dari sektor A4,” imbuhnya.  

Sejauh ini, total sudah ada 17 korban meninggal dunia dengan catatan satu body part.

Sementara total korban akibat bangunan runtuh di pondok pesantren yang berada di Buduran, Sidoarjo itu ada sekira 167 orang.

Dari jumlah itu, yang yang telah ditemukan ada 121 orang dengan rincian jumlah 104 korban selamat plus dua korban pulang ke rumah.

Sementara korban yang belum ditemukan diperkirakan masih ada 46 orang. 

Untuk pencarian menggunakan ekskavator, disebutnya sudah melakukan pembongkaran di atas 60 persen.

Sehari tadi ditaksir hampir semua reruntuhan di sektor A4 tersingkirkan. Tinggal sedikit material di sana. 

“Selanjutnya, alat berat berusaha membuka bagian tengah atau sektor A2 dan A3. Lokasinya cukup sulit karena banyak kolom-kolom beton yang perlu disingkirkan,” ujar dia. 

Area A2 dan A3 atau bagian tengah itu diduga banyak korban.

Namun tim SAR gabungan tidak berani berandai-andai, mereka terus berusaha menuju semua titik untuk mencari para korban yang terimbun.

Sebelumnya, sebuah bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk, Senin (29/9/2025) sore.

Sejumlah orang terluka, termasuk beberapa santri diduga masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan. 

Kejadiannya sekira waktu salat asar pukul 15.00 WIB.

Beberapa warga menyebut, ada suara keras sekali seperti gempa.

Ternyata setelah dicek, bangunan di bagian tengah pondok sudah ambruk.

“Kemarin izin ngecor bagian atas. Ini sepertinya tiga lantai. Setahu saya ini musala,” kata Munir, Ketua RT 7/RW 3 Desa/Kecamatan Buduran, Sidoarjo di lokasi kejadian. 

Petugas kepolisian terlihat sudah berada di lokasi kejadian.

Sejumlah petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga tiba. Berusaha melakukan evakuasi kepada para korban. 

Sebagian korban sudah dievakuasi menggunakan ambulans.

Sebagian masih terjebak di dalam reruntuhan.

Hingga Sabtu (4/10/2025) petang, total terdapat 17 orang korban meninggal dunia dengan catatan satu body part.