Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ramalan Cuaca Jatim

Penurunan Suhu dan Potensi Hujan Siang-Sore Hari, Simak Ramalan Cuaca Jatim Minggu 26 Oktober 2025

Waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi pada periode 20 hingga 29 Oktober 2025.

TRIBUNJATIM.COM/ARIE NOER RACHMAWATI
CUACA JATIM HARI INI - Penampakan cuaca mendung di Kendangsari, Surabaya, Jawa Timur. BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo mengingatkan masyarakat di wilayah Jawa Timur untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi pada periode 20 hingga 29 Oktober 2025. 

TRIBUNJATIM.COM - Simak ramalan cuaca Jatim pada Sabtu 26 Oktober 2025.

Berdasarkan laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hampir seluruh wilayah di Jawa Timur diguyur hujan ringan dan berawan.

Namun ada beberapa wilayah yang juga cerah berawan di antaranya Tulungagung, Trenggalek, Pacitan, Malang, Magetan, Kota Mojokerto, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Blitar, Gresik, Blitar

Dalam seminggu ke depan, wilayah Jawa Timur mengalami penurunan suhu.

Meski hujan, namun ternyata bukan pertanda musim hujan.

Prakiraan cuaca tersebut dilansir dari BMKG.

Baca juga: Ramalan Cuaca Kota Surabaya Jumat 24 Oktober 2025, Pagi-Siang Berawan, Sore Siap-siap Hujan Ringan

Potensi cuaca ekstrem

BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo mengingatkan masyarakat di wilayah Jawa Timur untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi pada periode 20 hingga 29 Oktober 2025.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan menjelaskan, potensi cuaca ekstrem ini bisa menimbulkan berbagai bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, hingga hujan es.

Menurutnya, fenomena tersebut berlaku untuk 32 wilayah kabupaten dan kota di Jawa Timur hingga akhir Oktober.

“BMKG Juanda mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Jawa Timur yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi,” ujar Taufiq dalam keterangannya di Sidoarjo, Selasa (21/10/2025) dikutip dari Antara, via Kompas.com.

Baca juga: Cuaca Terasa Lebih Panas dan Terik di Malang Raya, Suhu Udara Tertinggi Ada di Lamongan dan Surabaya

Apa Penyebab Terjadinya Cuaca Ekstrem di Jawa Timur?

BMKG menjelaskan cuaca ekstrem ini terjadi akibat kombinasi beberapa gangguan atmosfer, seperti Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, dan gelombang Kelvin yang tengah melintasi wilayah Indonesia, termasuk Jawa Timur.

Ketiga fenomena ini memicu peningkatan pembentukan awan konvektif, sehingga menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi.

Selain itu, suhu muka laut di sekitar Selat Madura yang masih tergolong hangat turut memperkuat pertumbuhan awan-awan hujan.

Kondisi tersebut menyebabkan meningkatnya peluang terjadinya hujan deras disertai petir di sejumlah wilayah pesisir dan dataran rendah Jawa Timur.

Wilayah Mana Saja yang Berpotensi Terkena Dampak?

BMKG Juanda merinci 32 wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem, meliputi Kabupaten Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kediri, Lamongan, Lumajang, Madiun, Malang, Mojokerto, Nganjuk, dan Pamekasan.

Daerah lainnya adalah Pasuruan, Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Trenggalek, Tuban, Tulungagung, Magetan, Ngawi, Pacitan, dan Ponorogo, serta Kota Kediri, Kota Madiun, Kota Probolinggo, dan Kota Surabaya.

Menurut Taufiq, sebagian besar wilayah tersebut kini tengah memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan.

Masa transisi ini sering kali ditandai dengan perubahan cuaca yang cepat dan sulit diprediksi, termasuk potensi hujan deras disertai angin kencang.

BMKG Juanda mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan tidak menganggap sepele tanda-tanda perubahan cuaca ekstrem.

Masyarakat diharapkan menghindari aktivitas di luar ruangan saat hujan lebat, terutama di area terbuka, serta menghindari tempat-tempat rawan banjir dan tanah longsor.

“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini berdasarkan citra radar cuaca melalui situs daring kami maupun melalui media sosial BMKG Juanda,” kata Taufiq.

Baca juga: Kapan Cuaca Panas Ekstrem sampai 37 Derajat ini Berakhir? BMKG Ungkap Penyebab

Penurunan Suhu di Surabaya, Hujan Berpotensi pada Siang dan Sore Hari

Prakirawan Cuaca BMKG Kelas I Juanda, Arif Krisna Widadi, menjelaskan bahwa suhu di Surabaya pada minggu ini diperkirakan berkisar antara 34-36 derajat Celsius, dengan suhu terendah di kisaran 26-27 derajat Celsius.

“Untuk prakiraan cuaca minggu ini masih ada potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada siang atau sore hari,” jelas Arif dalam wawancara dengan Kompas.com, Selasa (21/10/2025).

Namun, meskipun hujan sudah terjadi sejak Minggu (19/10/2025), Arif menegaskan hujan ini bukanlah tanda dimulainya musim penghujan di Surabaya.

“Kami prakirakan Surabaya mulai memasuki musim hujan antara awal sampai pertengahan November 2025,” tambahnya.

Waspadai Perubahan Suhu yang Signifikan

BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap perubahan suhu yang cukup signifikan antara siang dan malam. 

"Karena perbedaan suhu yang besar ini, biasanya rawan terjangkit penyakit," ujar Arif.

Di siang hari, suhu bisa sangat terik, sementara pada malam hari, suhu bisa menurun drastis.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang, yang bisa merobohkan reklame dan pohon-pohon besar.

"Dengan adanya cuaca ekstrem, bisa saja terjadi kerusakan pada bangunan atau benda-benda yang ada di luar ruangan," tambahnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved