Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Penyebab 13 Hari Menikah Pengantin Pria Meninggal, MC Bongkar Fakta Pilu: Ingin Menepati Janji

Hanya 13 hari menikah, pengantin pria meninggal dunia dan meninggalkan keluarga serta istri selamanya.

|
Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
TikTok via Tribunnews
TEPATI JANJI - Sosok Andre, pengantin pria yang meninggal dunia setelah menikah. Pria meninggal dunia itu disebabkan karena penyakit langka TB Jantung, Minggu (2/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Seorang pengantin pria jadi sorotan karena menderita penyakit tetapi tetap penuhi janji menikah
  • Hanya bertahan 13 hari lalu pria itu meninggal dunia
  • MC acara membongkar fakta di balik penyakit sang klien

 

TRIBUNJATIM.COM - Sebuah pernikahan menjadi sorotan karena ternyata kisahnya sangat pilu.

Pernikahan tersebut dilakukan oleh Andre, seorang pasien yang memiliki penyakit langka yakni TB Jantung.

Meski fisiknya melemah karena sakit, Andre bersikeras untuk tetap melaksanakan pernikahan.

Ia ingin menepati janjinya pada Evi, wanita pujaan yang telah ia janjikan untuk dinikahi.

Andre dan Evi memiliki kisah akhir yang indah, meski begitu tetap diwarnai dengan perpisahan karena maut.

Janji yang ingin ditepati

"Aku ingin menepati janjiku katanya gitu.

Aku sudah pernah berjanji ke kamu untuk menikahi kamu, aku ingin bertanggung jawab atas apa yang aku katakan," ungkap Evi mengenang keinginan Andre untuk menikahinya.

Keinginan Andre itu akhirnya berusaha diwujudkan oleh pihak keluarga.

Pesta pernikahan tetap digelar meski dengan berbagai hal yang dikondisikan.

Dokter dan perawat disiagakan untuk mengatasi bila ada keadaan darurat.

Keluarga dekat yang hadir tidak bisa menutupi rasa haru mereka sepanjang acara pernikahan.

Baca juga: Istri Diusir Keluarga Suami Sambil Boyong 3 Anak, Padahal Suami Belum Ada 4 Bulan Meninggal

Sang ibu terus menangis selama acara, begitu pun dengan kakak mempelai pria yang terlihat terus mengusap air mata.

Pesta pernikahan juga digelar dengan singkat, tidak sampai 60 menit agar Andre bisa segera beristirahat.

Setelah prosesi temu, Andre langsung dibawa ke RS DR Soetomo untuk mendapatkan perawatan.

Andre menjalani operasi pemasangan selang, kondisinya sempat membaik setelah operasi.

Kolase potret pernikahan Andre, pengantin asal Kediri yang meninggal setelah 13 hari menikah. Foto diambil dari TikTok @erwinsiddhartha
Kolase potret pernikahan Andre, pengantin asal Kediri yang meninggal setelah 13 hari menikah. Foto diambil dari TikTok @erwinsiddhartha (TikTok @erwinsiddhartha)

Namun pada Sabtu (25/10/2025), kondisi Andre menurun dan memburuk.

Ia mengalami sesak napas, muntah, dan batuk darah.

Pada Minggu malam (26/10/2025), Andre kehilangan detak jantung.

Dokter sempat memberikan CPR, detak jantungnya kembali namun Andre harus dipasangi selang pernapasan.

Setelah kakak dan sang istri mengikhlaskannya, Andre akhirnya menghembuskan napas terakhir.

Erwin Siddhartha yang menjadi pembawa acara di pernikahan Andre dan Evi lalu mengunggah ucapan duka cita melalui unggahan di TikTok.

Baca juga: Teriakan Nini Gali Bayi Dikubur, Solehak Tak Tahan Digunjing Punya Banyak Anak dari 3 Suami Berbeda

"In Memoriam Mas Andre

Tiga belas hari yang lalu, rasanya baru saja saya memandu acara pernikahan Mas Andre dan Mbak Evi — momen yang begitu penuh haru dan kebahagiaan. Semua masih terasa begitu jelas dalam ingatan.

Hari ini, tepat tiga belas hari sejak hari bahagia itu, kabar kepergian Mas Andre datang begitu cepat dan menyisakan duka mendalam. Kini, Mas Andre telah terbebas dari rasa sakit, telah tenang di sisi-Nya.

Untuk Mbak Evi, kamu tidak sendirian. Ada banyak sahabat dan teman yang akan selalu mendukung, menguatkan, dan menemanimu melewati masa ini.

Selamat jalan, Mas Andre. Terima kasih atas kenangan indah dan ketulusanmu. Semoga damai di tempat terbaik," tulisnya di unggahan itu.

Kolase potret pernikahan Andre, pengantin asal Kediri yang meninggal setelah 13 hari menikah. Foto diambil dari TikTok @erwinsiddhartha (TikTok @erwinsiddhartha)
Kolase potret pernikahan Andre, pengantin asal Kediri yang meninggal setelah 13 hari menikah. Foto diambil dari TikTok @erwinsiddhartha (TikTok @erwinsiddhartha).

Kronologi kejadian meninggal

Pada 1 September 2025, Andre dirawat untuk pertama kali setelah penyakitnya menunjukkan gejala.

Gejala pertama yang tampak adalah batu yang awalnya terlihat biasa saja.

Namun dokter memintanya rawat inap karena sudah membaca ada penyakit yang harus segera ditangani.

Setelah rawat inap yang pertama, Andre sempat kembali sehat dan bekerja.

Namun pada pemeriksaan selanjutnya, dokter memvonis Andre menderita TB jantung.

TB jantung sendiri disebabkan oleh bakteri penyebab tubercolosis namun yang ini menyerang jantung.

Bila tidak segera ditangani, bakteri tersebut bisa menyebabkan gagal jantung.

Untuk mengatasi hal ini, dokter menyarankan pemasangan selang guna mengeluarkan cairan dari jantung.

Namun, Andre meminta agar tindakan tersebut dilakukan setelah akad nikah, dan pihak dokter mengizinkan.

Akad nikah pada 15 Oktober 2025 akhirnya tetap dilaksanakan meski dalam kondisi terbatas.

Diviralkan MC acara

Selasa (4/11/2025), Erwin Siddhartha berbagi kisah pilu tentang Andre yang meninggal dunia setelah 13 hari menikahi wanita bernama Evi.

Pada 15 Oktober 2025, Andre melaksanakan pernikahan dengan pujaan hatinya Evi.

Pernikahan itu digelar di Kunjang, Kediri, Jawa Timur.

Pernikahan itu digelar dengan segala keterbatasan lantaran Andre sedang sakit keras.

Ia divonis dokter menderita sakit TB jantung, sebuah penyakit yang cukup langka.

Penyakit langka

Penyakit TB jantung atau tuberkulosis jantung merupakan salah satu bentuk infeksi Mycobacterium tuberculosis yang sangat langka.

Penyakit ini disebabkan karena bakteri penyebab tuberkulosis menyerang jaringan jantung.

Jaringan jantung yang diminta terutama bagian selaput jantung atau perikardium.

Kondisi ini biasanya merupakan komplikasi dari tuberkulosis paru atau penyebaran infeksi melalui aliran darah dari organ lain yang sudah terinfeksi.

TB jantung paling sering muncul dalam bentuk perikarditis tuberkulosis, yaitu peradangan pada selaput pembungkus jantung yang bisa menyebabkan penumpukan cairan (efusi perikardium) dan menghambat fungsi pemompaan jantung.

Gejalanya tidak spesifik, meliputi demam ringan, sesak napas, nyeri dada, kelelahan, dan bengkak pada tungkai, sehingga sering kali terlambat terdiagnosis.

Penyakit ini berbahaya karena jika tidak segera diobati dapat menyebabkan kondisi fatal seperti tamponade jantung (penekanan jantung akibat cairan berlebih) atau perikarditis konstriktif yang membuat jantung kehilangan elastisitasnya.

Diagnosis dilakukan melalui pemeriksaan rontgen dada, ekokardiografi, uji tuberkulin, serta analisis cairan perikardium untuk mendeteksi bakteri TB.

Pengobatan TB jantung pada dasarnya sama dengan terapi TB paru, yakni dengan kombinasi antibiotik antituberkulosis selama 6–12 bulan, ditambah obat antiinflamasi untuk mengurangi peradangan.

Karena sifatnya yang langka dan berisiko tinggi, pasien TB jantung perlu pengawasan medis ketat oleh dokter spesialis jantung dan penyakit dalam agar komplikasi dapat dicegah sedini mungkin.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved