8 Jembatan Rusak Belum Tersentuh Perbaikan, Bupati Lumajang Minta Warga Tetap Tabah
Upaya pemulihan infrastruktur pasca bencana di Kabupaten Lumajang masih terus dilakukan. Namun, hingga kini tercatat delapan jembatan
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Ndaru Wijayanto
Ringkasan Berita:
- Delapan dari sepuluh jembatan rusak di Kabupaten Lumajang belum diperbaiki, sementara dua jembatan di Kandangan, Kecamatan Senduro, sudah dalam proses perbaikan dengan bantuan Pemprov Jatim.
- Bupati Lumajang Indah Amperawati menegaskan perbaikan delapan jembatan lainnya masih menunggu koordinasi lintas instansi karena tingkat kerusakannya berat.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG – Upaya pemulihan infrastruktur pasca bencana di Kabupaten Lumajang masih terus dilakukan. Namun, hingga kini tercatat delapan jembatan di wilayah tersebut belum tersentuh perbaikan.
Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar menyebutkan, dari total sepuluh jembatan yang rusak, dua jembatan di wilayah Kandangan, Kecamatan Senduro saat ini sudah dalam proses perbaikan karena mendapat bantuan dari Pemprov Jatim.
Sementara delapan lainnya masih menunggu tindak lanjut karena tingkat kerusakannya cukup berat dan memerlukan koordinasi lintas instansi.
“Jembatan putus saya hitung sudah ada sepuluh. Dua sedang diperbaiki di Kandangan Senduro, dan delapan belum diapa-apakan,” ujar Indah, Kamis (6/11/2025).
Kendati demikian, wanita yang akrab disapa Indah ini menekankan pentingnya masyarakat untuk tetap tabah menghadapi ujian kebencanaan.
Baca juga: Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru Terjang Wilayah Gondoruso Lumajang, Warga Panik Selamatkan Diri
Dirinya memaknai bencana sebagai bagian dari ketentuan Tuhan yang mengajarkan masyarakat untuk terus kuat dan sabar.
“Kita terima ini sebagai ketentuan dari Allah. Insha Allah, ini cara Allah menguatkan kita semua masyarakat Lumajang, memberikan kesabaran juga,” ujarnya dengan nada tenang
Melihat kondisi cuaca yang masih berpotensi ekstrem, Pemerintah Kabupaten Lumajang memutuskan untuk memperpanjang masa tanggap darurat bencana, sampai dengan 14 November 2025.
Keputusan ini diambil setelah menerima prediksi cuaca dari BMKG yang menunjukkan potensi hujan dengan intensitas tinggi di wilayah setempat.
“Masa tanggap darurat kami perpanjang, karena BMKG sudah memberikan prediksi terkait cuaca ekstrem di Lumajang,” jelas Indah.
Baca juga: 8 Kecamatan di Lumajang Terdampak Banjir dan Tanah Longsor
| Sosok Penjual Sate Provokator Penganiayaan Arjuna di Masjid hingga Tewas, Dikenal Warga Sering Onar |
|
|---|
| Alasan Ariel Dipilih Jadi Dilan, Vokalis NOAH Pikir Berulang Kali: Tawarannya Agak Berat |
|
|---|
| Muncul Seruan Tolak Gelar Pahlawan Nasional Untuk Soeharto di Kota Malang |
|
|---|
| Imbas Tak Kasih Uang, Pensiunan Dishub Takut Pulang ke Rumah usai Dianiaya Anak, Jari Nyaris Putus |
|
|---|
| Anggota DPRD Syok Disiram Air Cabai di Acara Syukuran, Joko si Pelaku Sering Bicara Sendiri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Bupati-Lumajang-saat-meninjau-kerusakan-tanggul-aliran-sungai-Regoyo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.