Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

JATIM TERPOPULER: Sosok 6 Orang yang Bersama Sugiri ke KPK - Sosok Pemberi Cek Rp 3 M Mbah Tarman

3 Berita terpopuler Jatim Minggu, 9 November 2025. Sosok yang bersama Sugiri ke KPK - pemberi cek Rp 3 M Mbah Tarman.

KOLASE Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama/Dokumentasi KUA Bandar
BERITA JATIM TERPOPULER - (Kiri) Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko (menggunakan rompi hitam, bermasker) tiba di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (8/11/2025). Diketahui Sugiri Sancoko terjaring OTT. Tak sendiri, Sugiri Sancoko digelandang ke KPK bersama 6 orang lain. (Kanan) Prosesi ijab kabul Tarman (74) dan Shiela Arika (24) di Desa Jeruk, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur pada Rabu (8/10/2025) malam. Tarman mengaku cek Rp3 miliar yang dijadikan mahar pernikahan pemberian rekan bisnis samurainya tujuh tahun lalu. 
Ringkasan Berita:

TRIBUNJATIM.COM - Kumpulan berita peristiwa yang terjadi di Jawa Timur (Jatim) tersangkum dalam berita Jatim terpopuler, Minggu 9 November 2025.

Berita pertama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko telah tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, pada Sabtu (8/11/2025) pagi. 

Kemudian satu di antara 13 orang yang diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus operasi tangkap tangan (OTT) selain Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko adalah dr Yunus Mahatma.

Selanjutnya pernikahan pria paruh baya bernama Tarman (74) dengan Sheila Arika, warga Desa Jeruk, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur masih menjadi sorotan hingga kini.

Berikut selengkapnya berita Jatim terpopuler hari ini, Minggu (9/11/2025) di TribunJatim.com.

1. Sosok 6 Orang yang Bersama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko ke KPK, Ada Sekda Hingga Adik Kandung

TIBA DI KPK - Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko (menggunakan rompi hitam, bermasker) tiba di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (8/11/2025). Diketahui Sugiri Sancoko terjaring OTT. Tak sendiri, Sugiri Sancoko digelandang ke KPK bersama 6 orang lain
TIBA DI KPK - Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko (menggunakan rompi hitam, bermasker) tiba di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (8/11/2025). Diketahui Sugiri Sancoko terjaring OTT. Tak sendiri, Sugiri Sancoko digelandang ke KPK bersama 6 orang lain (Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama)

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko telah tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, pada Sabtu (8/11/2025) pagi. 

Diketahui Sugiri Sancoko terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Jumat (7/11/2025).

Tak sendiri, Sugiri Sancoko digelandang ke Gedung KPK bersama 6 orang lain. Mereka terdiri dari pejabat Pemkab Ponorogo hingga pihak swasta.

Dari foto yang beredar, Sugiri Sancoko menggunakan rompi berwarna hitam yang biasa digunakannya sehari-hari saat acara tidak formal.

Ia juga terlihat memakai masker berwarna putih dan mengantupkan tangan saat digiring petugas.

Baca juga: Sosok Agus Pramono, Sekda Terlama Ponorogo yang Langgeng Tiga Era Bupati, Kini Terseret OTT KPK

Tepat di belakang Sugiri, tampak Sekretaris Daerah (Sekda) Ponorogo, Agus Pramono, mengenakan kemeja cokelat bermotif garis dan masker berwarna pink.

Sementara itu, Kabid Mutasi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Ponorogo, Arif Pujiana, terlihat memakai kemeja hijau dan masker putih.

Dalam rombongan tersebut juga tampak Elly, adik kandung Sugiri Sancoko, yang mengenakan baju hijau bermotif garis hijau serta memakai masker putih.

Selain itu, Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo, dr Yunus Mahatma, terlihat berada di barisan belakang dengan jaket hitam. Dua orang lainnya yang ikut diamankan disebut berasal dari pihak swasta.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengonfirmasi bahwa tim penindakan telah mengamankan belasan orang dalam operasi tersebut.

Baca Selengkapnya

2. Profil dr Yunus Mahatma Dirut RSUD Ponorogo yang Diperiksa KPK, Paling Kaya Dibanding Bupati Sugiri

TERKAYA - Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo, dr Yunus Mahatma bersama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko di RSUD dr Harjono Ponorogo, Jalan Raya Ponorogo-Pacitan, Kelurahan Paju, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jatim, Selasa (14/10/2025). Jabatannya memang direktur, namun dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) lebih kaya dibanding Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan Sekda Ponorogo Agus Pramono. 
TERKAYA - Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo, dr Yunus Mahatma bersama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko di RSUD dr Harjono Ponorogo, Jalan Raya Ponorogo-Pacitan, Kelurahan Paju, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jatim, Selasa (14/10/2025). Jabatannya memang direktur, namun dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) lebih kaya dibanding Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan Sekda Ponorogo Agus Pramono.  (TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum)

Satu di antara 13 orang yang diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus operasi tangkap tangan (OTT) selain Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko adalah dr Yunus Mahatma.

Dr Yunus Mahatma sendiri merupakan direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo. Jabatannya memang direktur, namun dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) lebih kaya dibanding Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan Sekda Ponorogo Agus Pramono.

Dalam LHKPN periodik tahun 2024 yang diakses melalui laman elhkpn.kpk.go.id, Yunus tercatat memiliki total harta kekayaan senilai Rp14,54 miliar setelah dikurangi utang sebesar Rp800 juta.

Sedangkan  Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko yang hanya sebesar Rp6,3 miliar dan Sekretaris Daerah (Sekda) Agus Pramono yang sebesar Rp8,8 miliar.

Melihat rincian LHKPN dokter spesialis penyakit dalam itu adalah tanah dan bangunan senilai Rp9,25 miliar, alat transportasi dan mesin Rp1,11 miliar, harta bergerak lainnya Rp25 juta, kas dan setara kas Rp4,7 miliar, serta harta lainnya Rp250 juta.

Aset tanah dan bangunan tersebar di beberapa wilayah, antara lain Kota Madiun, Surabaya, dan Karanganyar. Di antaranya tanah seluas 4.600 meter persegi di Kota Madiun senilai Rp2,5 miliar, serta rumah dan tanah di Surabaya dengan nilai mencapai Rp2,75 miliar.

Untuk dokumen yang sama, Yunus tercatat memiliki dua mobil pribadi, yakni Honda HR-V tahun 2021 senilai Rp240 juta dan BMW 320 tahun 2023 senilai Rp875 juta. Seluruh harta tersebut dilaporkan berasal dari hasil sendiri.

9 bulan lalu Tribunjatim Network sempat wawancara perihal profil dr Yunus Mahatma.

Dia menjelaskan bahwa nama Mahatma karena ayahnya adalah guru sejarah. Ada Mahatma Gandhi dari India, dia mengaku mungkin ayahnya terinspirasi dari situ.

Dr Yunus Mahatma lahir di Kabupaten Blitar. Pendidikan SD sampai SMP dia habiskan di Kabupaten Blitar. Sedangkan SMA di Tulungagung.

Baca Selengkapnya

3. Sosok Pemberi Cek Rp3 M yang Dibuat Mbah Tarman Mahar, Asli atau Palsu Suami Sheila Tidak Tahu

SOSOK PEMBERI CEK - Prosesi ijab kabul Tarman (74) dan Shiela Arika (24) di Desa Jeruk, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur pada Rabu (8/10/2025) malam. Tarman mengaku cek Rp3 miliar yang dijadikan mahar pernikahan pemberian rekan bisnis samurainya tujuh tahun lalu.
SOSOK PEMBERI CEK - Prosesi ijab kabul Tarman (74) dan Shiela Arika (24) di Desa Jeruk, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur pada Rabu (8/10/2025) malam. Tarman mengaku cek Rp3 miliar yang dijadikan mahar pernikahan pemberian rekan bisnis samurainya tujuh tahun lalu. (Dokumentasi KUA Bandar)

Pernikahan pria paruh baya bernama Tarman (74) dengan Sheila Arika, warga Desa Jeruk, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur masih menjadi sorotan hingga kini.

Terutama perihal cek Rp3 miliar yang dijadikan Mbah Tarman sebagai mahar pernikahan.

Terungkap sudah asal cek Rp3 miliar milik Mbah Tarman tersebut.

Mbah Tarman mengatakan cek tersebut merupakan pemberian seseorang.

Sosok yang dimaksud Mbah Tarman adalah rekan bisnis samurainya tujuh tahun lalu.

Baca juga: Calon Suami Bawa Mahar Rp 1,5 Miliar, Alasan Pengantin Wanita Pasang Wajah Kecut Terungkap: Orangtua

Hal ini diungkapkan oleh kuasa hukum Mbah Tarman, Badrul Amalli.

“Kemarin ditanya oleh kepolisian itu tentang kebenaran cek Rp 3 miliar. Menurut keterangan ceknya itu benar, didapat dari temannya 7 tahun lalu saat bisnis samurai,” ungkap Badrul Amali pada Jumat (7/11/2025).

Mbah Tarman mengaku, rekan itu hanya sekadar kenal dan kini dirinya tidak bisa berkomunikasi lagi dengan teman yang dimaksud.

“Cek itu itu yang dipergunakan. Untuk menjadi mahar pernikahan,” tambah Badrul Amali saat dikonfirmasi Tribun Jatim Network.

Mbah Tarman menghadiri panggilan Satreskrim Polres Pacitan pada Rabu (5/11/2025) malam.

Baca Selengkapnya

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved