Sosok Tiga Nama Kuat Calon Sekda Ponorogo Gantikan Agus Pramono yang Jadi Tersangka Suap dari KPK

Ringkasan Berita:

• Situasi: Posisi Sekda Ponorogo kosong setelah Agus Pramono ditetapkan sebagai tersangka KPK.
• Syarat Sekda: Minimal eselon II, pernah ikut Diklat Pimpinan II, minimal S1, dan berpengalaman di minimal dua jabatan Eselon II berbeda.

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Sekda Ponorogo Agus Pramono terancam kehilangan jabatannya usai ditetapkan tersangka oleh KPK pada Sabtu (8/11/2025) pada kasus jual beli jabatan dilingkup Pemkab Ponorogo.

Otomatis posisi Sekda Ponorogo kosong. Pun akan digantikan sosok baru.

Siapa pengganti Agus Pramono menduduki orang nomor satu pada Pemerintahan di Ponorogo?

Menjadi Sekda satu diantara syarat yang ditentukan harus pernah mengikuti Diklat Pimpinan II. Lalu minimal eselon II atau Pangkat Pembina Tingkat I/IVb atau setara).

Baca juga: Daftar 3 Kasus Korupsi yang Menjerat Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Diduga Kantongi Rp 2,6 Miliar

Untuk Pendidikan: Minimal lulusan sarjana. Usia: Maksimal satu tahun sebelum mencapai BUP (Batas Usia Pensiun). 

Pengalaman: Pernah menduduki minimal dua jabatan struktural Eselon II yang berbeda.

Dari syarat tersebut, dipenuhi 3 sosok kepala dinas lingkungan Pemkab Ponorogo.

Berikut profilnya

1.Drh Sapto Djatmiko Tjipto  (Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Ponorogo)

Sapto Djatmiko merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) tahun 1985 silam. Sapto Djatmiko mulai meniti kariernya di dunia kerja.

Namun tidak langsung menjadi abdi negara. Akan tetapi restu orang tua menginginkannya menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Hingga pada tahun 1992 dia berhasil menjadi abdi negara sebagai PNS.

Karir Sapto pertama yang diterimanya yakni sebagai staf di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda). Kemudian saat usia 42 tahun menjadi kepala Dinas Pariwisata.

Lalu melalang melintang kepala dinas kesehatan, dinas lingkungan hidup. Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Hingga menduduki Kepala Diskominfo

Sapto diketahui sudah pernah mengikuti Diklat Pimpinan II. Juga pernah ikut seleksi Sekda 2012 silam, saat Agus Pramono juga seleksi Sekda. Namun yang lolos Agus Pramono.

2.Agus Sugiharto (Kepala Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Ponorogo)

Agus Sugiharto merupakan lulusan Akademi Pemerintah Dalam Negeri (APDN) Malang. Sapaan Agus Sugiharto adalah Ugin.

Pertama memasuki dunia kerja,tahun 1988 lalu. Agus Sugiarto dikenal sebagai salah satu pejabat senior di lingkungan Pemkab Ponorogo yang memiliki latar belakang pendidikan yang kuat hingga jenjang doktoral (S3). Dia sering terlibat dalam proses perencanaan dan pengelolaan keuangan daerah.

Agus Sugiharto lama di BPPKAD sebagai staff. Kemudian mengikuti lelang jabatan sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Ponorogo saat jaman Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni.

Kemudian Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora). Lalu ke Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperinda)

Terakhir menjabat sebagai Kepala Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Ponorogo

Bersama Sapto dan Imam Basori, Agus Sugiharto pernah menjadi mengikuti Diklat Pimpinan II.

Baca juga: Jejak Kelam RSUD dr Harjono Ponorogo, 3 Dirut Tersandung Korupsi, Terbaru dr Yunus Mahatma

3.Imam Basori (Inspektur Pemkab Ponorogo)

Sama dengan Agus Sugiharto, Imam Basori merupakan lulusan Sekolah Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) tahun 1997. Dia merupakan asli Kabupaten Nganjuk.

Pertama kali bertugas, Ibas menempati kursi Lurah Nologaten. Hingga pindah ke Sekretaris Camat (Sekcam) Ponorogo Kota.

Ibas juga pernah menjadi Camat Ngrayun yang merupakan daerah tertinggi di Kabupaten Ponorogo.

Lalu mengikuti lelang jabatan menjadi Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). 

Bahkan Ibas pernah menjabat sebagai Plh Sekda Ponorogo. Saat itu Agus Pramono terbang ke Arab Saudi menunaikan ibadah haji.

Bersama Sapto dan Agus Sugiharto, Imam Basori pernah menjadi mengikuti Diklat Pimpinan II.