KONI Bondowoso Diminta Benahi Prestasi Usai Finis Kedua Terakhir di Porprov Jatim IX 2025

Ringkasan Berita:

• Bondowoso finis di posisi kedua terakhir dalam Porprov Jatim IX 2025 dari 38 kabupaten/kota, menjadi pekerjaan rumah bagi KONI periode 2025-2029.
• Strategi peningkatan prestasi meliputi pembinaan atlet jangka panjang, fokus pada cabang olahraga unggulan, dan rekrutmen melalui Porkab.
• Pemerintah Bondowoso menambah anggaran hibah KONI

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Prestasi Bondowoso di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim IX 2025 belum membanggakan. Dari 38 kabupaten/kota peserta, Bondowoso hanya finis di posisi kedua terakhir. 

Hasil ini menjadi pekerjaan rumah bagi pengurus KONI Bondowoso periode 2025-2029, yang baru dilantik Rabu (12/11/2025) di Pendopo Raden Bagus Asra.

Menurut Ketua KONI Jawa Timur, Muhammad Nabil, pembinaan dan rekrutmen atlet menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan prestasi.

Media terbaik dan objektif untuk rekrutmen adalah Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab). Karena rekutmen Porkab ini juga berpengaruh terhadap waktu pemusatan latihan yang tidak terlalu pendek menuju Porprov.

"Tidak ada pembinaan 3 bulan, 2 bulan. Itu pembinaan untuk waktu jangka pendek anak yang sudah matang," ujarnya dkonfirmasi usai pelantikan.

Kemudian harus ada cabang olahraga unggulan yang menjadi prioritas prestasi.

Nabil juga mengingatkan agar KONI Bondowoso memperketat surat keterangan mutasi (SKM) bagi para atlet. Agar tidak terjadi atlet berprestasi Bondowoso ke luar daerah.

"Itu karena keterlambatan, selanjutnya tak boleh begitu," jelasnya.

Nabil juga mendorong ada kegiatan dan prestasi baru  bidang olahraga di Bondowoso. Karena, melalui olahraga tak hanya berbicara tentang prestasi dan rekreasi.

Lebih dari itu, bisa berdampak terhadap ekonomi dari event-event olahraga. Dicontohkannya saat Porprov di Malang terjadi perputaran uang hingga Rp 143 miliar.

Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid, mengatakan, pihaknya meminta pengurus Koni yang baru meningkatkan sinergitas dengan swasta dan dunia usaha.

Karena, dirinya menilai olahraga salah satu bagian bidang yang memiliki potensi untuk berkembang menjadi industri.

"Jadi ujung dari prestasi dan segala macam itu adalah industri olahraga," ujarnya.

Untuk mendukung prestasi olahraga, kata Bupati Hamid, pihaknya bahkan menambah anggaran di KONI Bondowoso.

Kepala Bidag Pemuda dan Olahraga, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Bondowoso, Vita Anggraeni, menerangkan anggaran untuk hibah Koni tahun 2026 tak terdampak efisiensi. Nilainya sama dengan hibah tahun sebelumnya yaitu Rp 900 juta. Bahkan, ditambah Rp 200 juta. Sehingga total menjadi Rp 1,179 milliar.

Anggaran tersebut tak terdampak efisiensi karena untuk mempersiapkan Porprov tahun 2027.

"Tidak (terdampak efisiensi,red) Ada kenaikan," jelasnya.

Menurutnya, Disparbudpora tidak ada intervensi penggunaan dana hibah ke Koni. Hanya saja, secara aturan penggunaan dana hibah tidak diperbolehkan untuk honor pengurus.

"Pure untuk pembinaan dan operasional," jelasnya.

Ketua KONI Bondowoso terpilih, Adi Sutrisno menyatakan komitmennya untuk memperkuat koordinasi antar-cabor dan menciptakan sistem pembinaan yang lebih profesional.

“Kami ingin membangun ekosistem olahraga yang sehat, terbuka, dan berorientasi pada prestasi. Target kami adalah peningkatan capaian atlet di Porprov Jawa Timur mendatang,” pungkasnya.