Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gubernur Jatim Khofifah Gelar Tasyakuran Penganugerahan Pahlawan Syaikhona Kholil: Lentera Bangsa

Pasca penganugerahan Pahlawan Nasional pada Syaikhona Muhammad Kholil, Gubernur Jatim Khofifah undang keluarga Mbah Kholil gelar tasyakuran

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Fatimatuz Zahroh
PAHLAWAN NASIONAL - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengundang keluarga Syaikhona Muhammad Kholil dalam Tasyakuran Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional di Gedung Negara Grahadi, Minggu (16/11/2025).  

"Kepada keluarga besar Syaikhona Muhammad Kholil, atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan masyarakat Jawa Timur, saya menyampaikan penghormatan karena warisan keilmuan beliau telah menerangi bangsa ini lebih dari satu abad," ucapnya. 

Wakil Bupati Bangkalan Moh. Fauzan Ja'far mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Presiden RI Prabowo Subianto atas pemberian gelar nasional kepada Syaikhona Muhammad Kholil

Tentu penghargaan gelar pahlawan nasional tidak hanya untuk keluarga dan pemerintah, tetapi juga masyarakat Kabupaten Bangkalan. 

"Pemkab Bangkalan mengusulkan gelar pahlawan sejak 2021. Dalam proses pengusulan setiap tahun diperbarui dibantu seluruh elemen termasuk Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Dinsos Provinsi Jatim yang membantu Pemkab Bangkalan," ujarnya. 

Menurutnya, Syaikhona Muhammad Kholil peletak dasar nasionalisme pesantren serta nilai Islam moderat. 

Epicentrum jejaring ulama yang kiprahnya tidak hanya dilingkungan regional tetapi diakui dalam kancah nasional dan internasional. 

"Tentu kebanggan dan anugerah bagi Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bangkalan," ujarnya. 

Sementara itu perwakilan keluarga pahlawan nasional Alm. Syaikhona Muhammad Kholil, yakni KH. Mohammad Makki Nasir mengatakan awal mula diajukan sebagai pahlawan nasional karena beliau suka menulis di ponpes utamanya di Mekkah. 

Sehingga, tulisan beliau ditemukan sebanyak 30 kitab termasuk tulisan terkait cinta tanah air yang ditulis tahun 1891 masehi. Kemudian keluarga besar bertekad menggali tulisan-tulisan peninggalan beliau supaya dimaksimalkan. 

"Butuh kehadiran negara. Jadi harapan kami bagaimana warisan pemikiran beliau betul - betul dikaji oleh perangkat negara termasuk Perguruan tinggi. Termasuk bagaimana beliau mampu menata atau mengajarkan amanah keilmuan begitu hebat. Mentransfer ilmunya dan mengaplikasikan ke kalangan bawah atau yang minus pendidikan" tuturnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved