Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sedih Lihat Tumpukan Buah Lontar Tua Membusuk, Warga Tuban Buat Olahan Jenang Siwalan yang Lezat

Sedih lihat tumpukan buah lontar tua membusuk percuma, warga Tuban buat olahan jenang siwalan yang lezat dan legit, kini omzetnya Rp 9 juta per bulan.

Penulis: Muhammad Nurkholis | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Muhammad Nurkholis
JENANG SIWALAN - Hadi Suminto berhasil menyulap tumpukan buah siwalan tua menjadi sumber rezeki baru, Rabu (19/11/2025). Warga Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, itu berhasil mengolah siwalan tua yang sebelumnya dibuang dan dianggap tak memiliki nilai jual, menjadi olahan jenang, klepon hingga mochi. 

Ia terus berinovasi dan baru pada tahun 2022, ia menemukan racikan yang tepat untuk mengolah siwalan tua menjadi jenang, dan hasilnya justru sangat diterima pasar.

Baca juga: Becek Mentok Mawot Mbak Win, Kuliner Pedas Legendaris di Tuban yang Wajib Dicoba

“Inovasi ini akhirnya cocok ketika saya buat jenang. Dari situ saya ikut lomba inovasi dan alhamdulillah berprestasi dari tingkat kabupaten sampai provinsi,” imbuhnya.

Dari hasil olahannya tersebut, siapa sangka jajanan berbahan dasar limbah siwalan ini ternyata tidak hanya digemari warga lokal, tetapi juga merambah pasar nasional dan mancanegara, seperti Malaysia, Hongkong, dan Arab Saudi.

Alhamdulillah, jenang siwalan sudah dikenal hampir di seluruh Indonesia. Bahkan sudah sampai ke Malaysia, Hongkong, dan Arab Saudi,” bebernya.

Tak berhenti di jenang, Hadi juga mengembangkan banyak olahan lain.

Dari siwalan tua, ia berhasil membuat kue bugis, klepon, hingga mochi. 

Semua diterima dengan baik oleh pelanggannya.

Berkat ketekunan itu, usaha kecilnya kini menghasilkan omzet hingga Rp 9 juta per bulan.

Alhamdulillah, sementara omzetnya bisa sampai Rp 9 juta per bulan. Masyarakat suka, dan pesannya terus berdatangan,” ucapnya.

Baca juga: Kuliner Legendaris Malang, Es Santan 68 Tetap Jadi Favorit Anak-anak hingga Orang Dewasa

Harga produknya pun sangat ramah di kantong.

Olahan jenang hanya dibanderol mulai dari Rp 20 ribu untuk kemasan 200 gram dan Rp 40 ribu untuk kemasan 500 gram, tergantung jumlah pesanannya juga.

Kini, ia berharap inovasi yang dikembangkannya dapat menginspirasi warga desa lain di Tuban untuk terus berinovasi.

Ia juga membuka ruang diskusi bagi masyarakat Kabupaten Tuban yang ingin berbagi atau bertanya seputar produk olahannya, melalui WhatsApp di nomor 0815-7505-4322.

“Semoga inovasi ini dapat menginspirasi para warga Tuban,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved