Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Belajar Autodidak dan Mulai Usaha dari Nol, Fatkurrohman Kini Bisa Panen 144 Kg Telur Tiap Hari

Belajar secara autodidak dan mulai usaha dari nol, pensiunan perangkat desa di Jombang bernama Fatkurrohman kini bisa panen 144 kg telur setiap hari.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Anggit Pujie Widodo
AYAM - Peternakan ayam petelur milik Fatkurrohman (60) di Desa Tinggar, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (6/11/2025). Dari 3.000 ekor ayam yang sedang produktif, setiap harinya Fatkurrohman bisa memanen sekitar 142-144 kilogram telur. 

Hasil panen itu kemudian dibeli para tengkulak dan pedagang dari berbagai kecamatan, seperti para tengkulak di Kecamatan Gudo maupun Kecamatan Megaluh.

Harga telur di tingkat kandang saat ini terbilang stabil, yakni sekitar Rp 26 ribu per kilogram. Kondisi ini menurutnya sangat membantu peternak kecil seperti dirinya.

"Dengan harga segitu, kita masih bisa untung, asal biaya pakan tidak naik terus," tuturnya melanjutkan. 

PETERNAK TELUR - Fatkurrohman (60) peternak ayam petelur di Desa Tinggar, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (6/11/2025). Ia sukses menjadi peternak ayam petelur usai pensius sebagai perangkat desa setempat.
PETERNAK TELUR - Fatkurrohman (60) peternak ayam petelur di Desa Tinggar, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (6/11/2025). Ia sukses menjadi peternak ayam petelur usai pensius sebagai perangkat desa setempat. (TribunJatim.com/Anggit Pujie Widodo)

Kreatif Cegah Bau Kandang

Selain ketekunan, keberhasilan Fatkurrohman juga berkat inovasinya menjaga lingkungan kandang tetap bersih dan tidak berbau.

Ia rutin menyemprot cairan fermentasi EM4 seminggu sekali untuk mengurai limbah dan menjaga udara tetap segar.

"Kalau tidak disemprot, baunya bisa menyengat. Tapi dengan cairan itu, kandang lebih nyaman," katanya. 

Tantangan Harga Jagung

Meski demikian, perjalanan usahanya tak selalu mulus.

Kenaikan harga pakan, terutama jagung, menjadi tantangan besar.

Harga jagung yang sebelumnya Rp 5.500 per kilogram kini menembus Rp 7.000, bahkan lebih di tingkat gudang.

"Kalau harga pakan naik, ya otomatis untung ikut turun. Tapi sejauh ini masih bisa bertahan," ungkapnya. 

Ia berharap ke depan ada koperasi khusus peternak yang dapat menyalurkan jagung dengan harga lebih stabil dan terjangkau.

"Kalau ada koperasi yang bisa bantu suplai jagung, peternak seperti kami pasti lebih tenang," bebernya. 

Dari Desa, Untuk Desa

Kini, dari kandang sederhana di Desa Tinggar, Fatkurrohman bukan hanya membuktikan bahwa masa pensiun bisa tetap produktif, tapi juga memberi inspirasi bagi warga sekitar.

Ia menjadi contoh nyata bahwa kerja keras, ketekunan, dan kemauan belajar bisa mengubah kehidupan, bahkan setelah pensiun dari dunia pemerintahan.

"Yang penting niat dan sabar. Pasti ada hasilnya," pungkasnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved