Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Masuk Musim Hujan, DBD Intai Warga Jombang, Dua Pasien Anak Dirawat Intensif di ICU

Delapan warga Jombang, Jawa Timur, terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan tengah menjalani perawatan di RSUD Jombang di awal musim hujan ini.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Anggit Pujie Widodo
DBD - Pasien yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) saat dirawat di RSUD Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (12/11/2025). Curah hujan meningkat ciptakan lingkungan ideal bagi nyamuk aedes aegypti untuk berkembang biak. 
Ringkasan Berita:
  • Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jombang mulai meningkat di awal musim hujan.
  • Curah hujan yang mulai meningkat menciptakan lingkungan ideal bagi nyamuk aedes aegypti untuk berkembang biak.
  • Terdapat 8 pasien DBD yang dirawat, 3 di antaranya merupakan orang dewasa, dan sisanya anak-anak.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Anggit Puji Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Delapan warga Jombang, Jawa Timur, terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan tengah menjalani perawatan di RSUD Jombang di awal musim hujan ini.

Sebagian besar di antaranya adalah anak-anak.

Direktur RSUD Jombang, dr Puji Umbaran, menjelaskan, penyakit DBD memiliki keterkaitan erat dengan perubahan cuaca. 

Curah hujan yang mulai meningkat menciptakan lingkungan ideal bagi nyamuk aedes aegypti untuk berkembang biak dan menularkan virus dengue.

"Ketika musim hujan datang, populasi nyamuk akan meningkat pesat. Walau begitu, jumlah pasien DBD kali ini masih relatif lebih sedikit dibandingkan musim kemarau lalu. Namun tetap perlu diwaspadai sepanjang tahun," ucap Puji saat dikonfirmasi TribunJatim.com, pada Kamis (13/11/2025).

Dari delapan pasien yang dirawat, tiga di antaranya merupakan orang dewasa dengan kondisi stabil.

Sementara lima lainnya adalah anak-anak yang kini ditempatkan di ruang Srikandi. 

Dua dari pasien anak harus mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU karena kondisinya dinilai cukup serius dan masih dalam fase kritis.

Puji menambahkan, siklus peningkatan kasus DBD biasanya terjadi setiap lima tahun sekali, dan lonjakan terakhir telah terjadi pada tahun sebelumnya.

Meski begitu, kewaspadaan masyarakat harus tetap dijaga, terutama dengan menjaga kebersihan lingkungan.

Baca juga: Musim Hujan Datang, Warga Tulungagung Diminta Waspadai Serangan DBD

"Kuncinya ada pada perilaku hidup bersih. Jika lingkungan sekitar bebas dari genangan air dan sampah, nyamuk tidak akan memiliki tempat berkembang biak," terangnya.

Gerakan 3M

Ia juga mengingatkan pentingnya gerakan 3M Plus, yakni menguras tempat penampungan air, menutup wadah air, serta memanfaatkan barang bekas agar tidak menjadi sarang nyamuk. 

Upaya tambahan seperti penggunaan losion anti nyamuk atau menebar ikan pemakan jentik juga sangat dianjurkan.

"Kesadaran masyarakat Jombang sudah cukup baik, mereka mulai paham bagaimana cara mencegah penyebaran DBD. Tinggal kita jaga konsistensi bersama agar kasus ini tidak meningkat," pungkas Puji.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved