Aduan Warga via 'Halo Masbup' Direspons Satpol PP, PKL di Pasar Wates Kediri Ditata
Dirasa mengganggu dan menutup akses jalan di kawasan Pasar Wates, Satpol PP Kabupaten Kediri bergerak cepat menata
Penulis: Isya Anshori | Editor: Sudarma Adi
Ringkasan Berita:
- Lokasi Penertiban: Bahu Jalan MT. Haryono Utara, Desa Tawang, kawasan Pasar Wates, Kabupaten Kediri.
- Pemicu: Laporan warga melalui kanal "Halo Masbup" mengenai kemacetan parah di pagi hari akibat PKL menutup akses jalan.
- Pelaksana: Satpol PP Kabupaten Kediri.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI -Dirasa mengganggu dan menutup akses jalan di kawasan Pasar Wates, Satpol PP Kabupaten Kediri bergerak cepat menata pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di bahu Jalan MT Haryono Utara Desa Tawang.
Penataan dilakukan setelah adanya laporan warga melalui kanal pengaduan Halo Masbup.
Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa kemacetan yang kerap terjadi di sekitar Pasar Wates disebut semakin parah setiap pagi.
Baca juga: Sempat Kocar-kacir Melarikan Diri, Belasan Remaja di Kediri Dihukum Dorong Motor Sejauh 1 Km
Koordinasi Humanis dan Kendala Kapasitas Pasar
Selain volume kendaraan yang meningkat, keberadaan PKL yang membuka lapak di bahu jalan membuat arus lalu lintas tersendat.
Kondisi inilah yang mendorong Satpol PP untuk turun tangan dan melakukan penertiban secara terstruktur.
Sebelum menuju lokasi, Satpol PP Kabupaten Kediri lebih dulu melakukan koordinasi bersama Pemerintah Desa Tawang perangkat desa Kasi Trantib dan pihak pengelola Pasar Wates.
Rapat koordinasi tersebut menitikberatkan pada penataan yang persuasif agar tidak mengganggu aktivitas ekonomi para pedagang.
Pemerintah Desa Tawang menyatakan kesediaannya memfasilitasi sosialisasi kepada para pedagang yang berjualan di luar area pasar.
Bahkan perangkat desa siap membantu OPD terkait untuk mempertemukan pedagang sisi utara jalan dengan pihak desa demi mencari solusi jangka panjang penataan lapak.
Dari pertemuan tersebut diketahui bahwa Pasar Wates saat ini memang belum memiliki kapasitas cukup untuk menampung seluruh pedagang.
Dari sekitar 70 PKL yang terdata berada di luar pasar, sebagian besar masih menunggu pembukaan gelombang kedua penataan lapak oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin).
Keterbatasan ruang itulah yang membuat banyak PKL memilih berjualan di bahu jalan. Namun kondisi tersebut mulai menimbulkan keluhan warga karena dianggap menutup akses transportasi dan mengganggu kelancaran arus kendaraan, terutama pada jam padat pagi hari.
Usai koordinasi, Satpol PP langsung mendatangi titik lokasi yang dilaporkan warga. Di lokasi petugas mendapati tiga pedagang penjual buah, sayur, dan gerabah yang berjualan tepat di badan jalan dan mempersempit ruang gerak kendaraan.
Petugas kemudian melakukan pendataan sekaligus memberikan surat pembinaan kepada mereka.
Plt. Kasatpol PP Kabupaten Kediri, Kaleb Untung Satrio Wicaksono mengatakan bahwa langkah penertiban dilakukan secara bertahap dengan pendekatan humanis. Menurutnya, penanganan persoalan PKL tidak bisa hanya sekadar menertibkan, melainkan harus menyentuh akar permasalahan.
Baca juga: Jambret Kalung Emas yang Resahkan Ibu-ibu di Kediri Dibekuk Polisi, Modus Tanya Alamat
"Begitu laporan masuk melalui Halo Masbup, kami langsung berkoordinasi dengan desa dan pengelola pasar. Kami ingin memastikan pedagang tetap mendapatkan solusi tempat berjualan yang aman, bukan hanya menertibkan lalu pergi," kata Kaleb, Sabtu (22/11/2025).
Dalam penertiban itu pembinaan juga diberikan agar pedagang memahami risiko berjualan di bahu jalan, baik bagi keselamatan diri mereka maupun pengguna jalan.
Kaleb berharap pembukaan gelombang kedua penataan lapak Pasar Wates segera terealisasi sehingga PKL bisa kembali beraktivitas tanpa mengganggu akses umum.
"Kami mengimbau para pedagang untuk mematuhi aturan dan menunggu proses penataan dari Disperindag. Tujuan kami bukan mempersulit, tetapi menjaga ketertiban dan keselamatan bersama," imbuhnya.
Satpol PP Kabupaten Kediri
Pasar Wates
Pedagang Kaki Lima (PKL)
penataan lapak
akses jalan
Kediri
TribunJatim.com
| Sosok Direktur RSUD yang akan Dicopot Gubernur Papua, Nasib Ibu Hamil Ditolak RS Berakhir Meninggal |
|
|---|
| Sosok Haji Sutar kini jadi Tersangka Narkoba, Punya Aset Senilai Rp 52 Miliar Disita BNN |
|
|---|
| Airlangga Pribadi Sebut PDIP Tak Perlu Ganti Ideologi untuk Gaet Anak Muda |
|
|---|
| Hakim Meringis Harta Rp 480 Juta Lenyap dari Rumah, Eks Sopir Bakar Rumah Imbas Sakit Hati |
|
|---|
| Subandi Sidak Sejumlah Kawasan di Sidoarjo yang Terendam Banjir, Temukan Satu Pompa Air Rusak |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Petugas-Satpol-PP-Kabupaten-Kediri-saat-menata-pedagang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.