Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Penyebab Pembacokan Pegawai SPBU di Sampang Madura, Ternyata Sepele, Berawal dari Barcode

Terkuak penyebab pembacokan petugas SPBU, Hairuddin (29), di SPBU Jalan Raya Camplong, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura.

Penulis: Hanggara Syahputra | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Hanggara Syahputra
SPBU - Suasana di SPBU Jalan Raya Camplong, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Senin (20/10/2025). Terkuak penyebab pembacokan petugas SPBU, Hairuddin (29), di SPBU Jalan Raya Camplong. 

Poin Penting:

  • Petugas SPBU di Sampang dibacok sejumlah orang.
  • Penyebab pembacokan ternyata perkara sepele soal barcode.
  • Sempat terdengar suara tembakan saat kejadian.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanggara Syahputra

TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG - Terkuak penyebab pembacokan petugas SPBU, Hairuddin (29), di SPBU Jalan Raya Camplong, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Senin (20/10/2025) dini hari.

Ternyata penyebabnya hanya masalah sepele, yakni karena barcode kendaraan tidak dapat dipindai saat membeli bahan bakar.

Seorang saksi mata, sekaligus sesama petugas SPBU setempat, Pardi (20), mengatakan, peristiwa itu bermula saat seorang pria mengemudikan mobil datang mengisi bahan bakar, namun barcode kendaraan tidak bisa dipindai oleh sistem.

"Orangnya langsung marah-marah. Katanya, ‘kok barcode saya gak bisa, padahal sering dipakai.’ Dari situ dia mulai emosi," ujar Pardi, Senin (20/10/2025).

Amarah pria yang diduga sebagai salah satu pelaku berinisal M tersebut semakin menjadi-jadi.

Dia langsung mengeluarkan pisau dan menantang korban berkelahi.

"M ini teriak ngajak ‘carok,’ terus korban sempat menegur, karena melihat pelaku seperti orang mabuk. Tapi malah makin marah," terangnya.

Tak lama kemudian, pelaku menelepon rekannya.

Tak sampai lima menit, dua orang datang dari arah utara membawa celurit.

"Saat itu, saya langsung lari kasih tahu ke Abah Saudi (pemilik SPBU)," terangnya.

Saat situasi semakin panas, Abah Saudi datang dan mencoba melerai.

Baca juga: Petugas SPBU di Sampang Dibacok Celurit, Korban Lawan 3 Orang Hanya dengan Sarung

Namun, salah satu pelaku langsung menyerang korban dengan celurit hingga korban mengalami luka-luka.

"Abah sempat pasang badan di depan korban. Kalau gak ada Abah, mungkin korban bisa meninggal di tempat," tuturnya.

Beberapa saat kemudian, korban yang masih sempat meminta air langsung dilarikan ke Puskesmas Camplong, lalu dirujuk ke RSUD Sampang

"Sampai saat ini korban belum sadarkan diri dan masih dirawat intensif di ruang ICU setelah menjalani operasi," pungkasnya. 

Sementara itu, Plt Kasi Humas Polres Sampang, AKP Eko Puji Waluyo mengatakan, korban diserang menggunakan senjata tajam jenis celurit, yang mengenai beberapa bagian tubuhnya.

Akibat serangan tersebut, korban mengalami luka robek di bagian belakang kepala, lengan kanan dan kiri, serta punggung tangan kanan. 

Menurutnya, kasus ini sedang dalam proses penyidikan.

Dugaan sementara, korban dianiaya menggunakan senjata tajam oleh pelaku berinisial M bersama rekan-rekannya.

PEMBACOKAN PEGAWAI SPBU: Hasil rekaman CCTV, detik-detik petugas SPBU 5469206, Jalan Raya Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura dibacok oleh tiga orang, Senin (20/10/2025) dini hari.
PEMBACOKAN PEGAWAI SPBU: Hasil rekaman CCTV, detik-detik petugas SPBU 5469206, Jalan Raya Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura dibacok oleh tiga orang, Senin (20/10/2025) dini hari. (istimewa)

Dari lokasi kejadian, polisi menyita dua barang bukti berupa kaus berwarna biru kombinasi merah dan celana jeans biru, keduanya berlumuran darah. 

"Barang bukti tersebut kini diamankan untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut," terangnya.

"Polisi masih terus melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dan mendalami motif di balik penganiayaan tersebut," tuturnya. 

Senjata Api

Pembacokan pegawai SPBU di Sampang diwarnai letusan senjata api yang diduga digunakan oleh salah satu pelaku.

Saksi mata yang juga merupakan petugas SPBU, Pardi mengatakan, di tengah aksi penganiayaan, salah satu dari tiga pelaku sempat menembakkan senjata api sebanyak dua kali ke arah kaki korban.

Beruntung, kedua tembakan tersebut tidak mengenai sasaran.

Menurut Pardi, tembakan itu terjadi setelah celurit milik pelaku berhasil direbut oleh korban.

Diduga, pelaku melepaskan tembakan untuk merebut kembali senjata tajamnya.

"Pagi harinya ditemukan dua selongsong peluru di lokasi kejadian. Salah satunya ditemukan oleh anak pemilik SPBU," ujar Pardi, Senin (20/10/2025).

Ia menambahkan, seluruh barang bukti berupa selongsong peluru telah dibawa oleh pihak kepolisian untuk keperluan penyelidikan.

AKP Eko Puji Waluyo membenarkan pihaknya tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait dugaan penggunaan senjata api oleh pelaku.

"Satreskrim Polres Sampang bersama Polsek Camplong terus mendalami kebenaran terkait informasi adanya tembakan dalam insiden tersebut," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved