Petani Damhuji Masih Setia Membajak Sawah dengan Sapi Demi Melestarikan Tradisi
Damhuji, petani dari Sampang, Madura, Jawa Timur memilih menggunakan cara tradisional saat membajak sawah dengan sapi
Penulis: Hanggara Syahputra | Editor: Samsul Arifin
Ringkasan Berita:
- Petani asal Sampang, Madura, Jawa Timur masih membajak sawah dengan media sapi.
- Damhuji mengaku melestarikan tradisi dan kenangan masa kecil dengan membajak sawah menggunakan cara tradisional.
- Menurutnya, penggunaan sapi punya keuntungan ekonomis sebab, kalau sewa mesin bisa sampai Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu satu petak sawah.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanggara Pratama
TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG - Damhuji, petani dari Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur masih setia menggunakan sapi untuk membajak sawah.
Di tengah modernisasi pertanian yang melaju kencang, Damhuji, seorang petani berusia 54 tahun, masih setia pakai cara lama.
Dia berdiri kokoh, kedua tangannya menggenggam erat gagang bajak dari kayu, sementara dua ekor sapi kesayangannya perlahan membelah tanah yang basah.
Tidak ada suara mesin, yang ada hanya ritme ketukan kaki sapi dan gesekan bajak yang membelah sawah, ritme yang dia warisi dari keluarga terdahulu.
Baca juga: Puluhan Petani di Surabaya Utara Tolak Pendirian Sekolah Rakyat di Lahan Mereka, Mengadu ke DPRD
Lestarikan Tradisi
Hamparan sawah di Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, Madura, masih berselimut dingin embun terdengar suara lembut lenguhan sepasang sapi menarik perhatian.
"Ini bukan soal hemat biaya atau tidak punya pilihan, Ini warisan orang dulu. Rasanya sulit sekali meninggalkan tradisi ini," kata Damhuji, Senin (3/11/2025).
Bagi Damhuji, membajak sawah dengan sapi bukan sekadar aktivitas bertani.
Ada nilai sejarah di setiap langkah sapi dan setiap garis tanah yang terbelah.
Di punggung sapi itu, menyimpan kenangan masa kecil, ketika dia mengikuti ayahnya ke sawah dan belajar bahwa tanah bukan hanya lahan, melainkan kehidupan.
Di desa lain, handtractor mungkin menjadi pemandangan yang lumrah.
Namun, di Desa Daleman, alat itu termasuk langka. Hanya ada satu unit yang dimiliki kelompok tani.
"Kalau mau sewa alat handtractor harus antre dulu, kadang sampai nunggu berhari-hari," ucapnya.
Menunggu bukan pilihan bagi petani yang hidupnya bergantung pada waktu tanam.
Baca juga: Motor Petani di Jember Raib Saat Ditinggal ke Sawah, Pelaku Ganti Plat Nomor Untuk Kelabui Polisi
Di saat petani lain menunggu giliran mesin, Damhuji sudah memulai pekerjaannya.
membajak sawah
sapi
petani
Kecamatan Kedungdung
meaningful
Berita Madura hari ini
Sampang
TribunJatim.com
TribunHis
Tribun Jatim
jatim.tribunnews.com
| Murid SD Trauma ke Sekolah setelah Dipukul Guru yang Pakai Cincin, Kepsek Bantah: Semuanya Perhatian |
|
|---|
| Pengisian 3 Jabatan Penting Jombang Masuk Fase Akhir, 9 Nama Kandidat Diumumkan: Tunggu Restu Bupati |
|
|---|
| Pertamina Patra Niaga Tegaskan Komitmen Layanan dan Kualitas BBM di Kabupaten Tuban |
|
|---|
| Korban Telanjur Setor Rp 300 Juta Demi Anak Jadi Polisi, Briptu Zaenal Malah Kabur usai Beri Janji |
|
|---|
| Diterjang Angin Kencang, Atap Rumah Warga di Malang Terbang dan Timpa Tetangga: 1 Korban Luka |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/petani-sampang-madura-bajak-sawah-pakai-sapi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.