Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Rugi Banyak Sampai Ganti Busi, Sejumlah Ojol di Kota Malang Keluhkan Motor Brebet Usai Isi BBM

Sejumlah ojek online (ojol) di Kota Malang mengeluhkan mesin sepeda motornya bermasalah usai mengisi BBM di SPBU

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Ndaru Wijayanto
istimewa
INVESTIGASI - Tim Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus saat mengambil sampel BBM dari tangki motor konsumen di salah satu SPBU di wilayah Jawa Timur, Rabu (29/10/2025). Penyelidikan dilakukan setelah ditemukan kejadian motor brebet dan mogok usai mengisi BBM Pertalite dan Pertamax. 

Poin penting:

  • Sejumlah ojol di Malang melaporkan motor brebet dan mogok setelah mengisi BBM di SPBU, terutama Pertalite dan Pertamax, pada 27 Oktober 2025. Beberapa motor membaik setelah busi diganti atau tangki dikuras.
  • Pemeriksaan bengkel menunjukkan motor tidak rusak secara mekanis, masalah utama diduga berasal dari kualitas BBM yang kotor di tangki kendaraan, bukan kerusakan pompa atau injektor.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sejumlah ojek online (ojol) di Kota Malang mengeluhkan mesin sepeda motornya bermasalah usai mengisi BBM di SPBU. Mereka mengeluhkan gejala yang sama, yaitu motor brebet (tersendat) lalu mogok.

Salah seorang ojol perempuan berinisial ES (40), warga Kecamatan Lowokwaru mengatakan, motor Honda Varionya mengalami brebet parah hingga tidak bisa digas. Ia mengaku terakhir membeli BBM Pertalite pada Senin (27/10/2025) lalu dengan jumlah 3 liter di salah satu SPBU di Kota Malang.

"Ketika itu, yang beli anak saya dan diisi saat sore kemudian langsung pulang ke rumah. Pada waktu itu, bensin di tangki masih tersisa separuh dan saya suruh beli karena motor akan dipakai buat kerja," ujarnya kepada TribunJatim.com pada Rabu (29/10/2025).

Dirinya mengaku, kendala pada motornya mulai terjadi pada Selasa (28/10/2025) saat akan dipakai kerja. Secara tiba-tiba, mesin motornya brebet dan tidak bisa melaju meski sudah digas maksimal.

"Awalnya aman, kemudian mendadak motor jadi brebet nyendal-nyendal terus saat digas kosong enggak ada tenaga. Bahkan, motornya jadi sering mati," jujurnya.

Karena kondisi motornya mengkhawatirkan, ia pun kembali ke rumah dan sementara waktu tidak melakukan aktivitas sebagai ojol.

"Kemudian pada Rabu (29/10/2025) pagi ini, saya isi Pertalite eceran di pinggir jalan. Setelah itu, gejala brebet sudah agak berkurang namun tetap saya bawa ke bengkel," tambahnya.

Baca juga: Respon Menteri Bahlil Tanggapi Banyak Motor Brebet usai Diisi Pertalite, Kini Menunggu Laporan

Setelah dibawa ke bengkel dan dicek, ternyata injektornya tidak mengalami kerusakan dan dilakukan penggantian busi. Kemudian, kondisi motornya kembali normal dan tidak mengalami gejala brebet.

"Saat di bengkel itu, ternyata banyak motor mengalami hal yang sama, ada yang harus dikuras tangkinya tetapi rata-rata ganti busi. Setelah diperbaiki, kondisi motor kembali normal dan akhirnya saya belikan bensin baru di SPBU lainnya dan sampai sekarang aman-aman saja," ungkapnya.

Hal yang sama juga dirasakan oleh ojol lainnya bernama Sun'an Murdianto (44) warga Kecamatan Sukun. Ketika itu, motor Honda Beat Street miliknya diisi Pertamax di salah satu SPBU di Kota Malang pada Senin (27/10/2025) lalu.

"Setelah beli bensin itu, awalnya masih baik-baik saja bahkan saya sempat mengantar penumpang. Namun saat melintas di Jalan Tlogomas, motor mulai terasa tersendat," jelasnya.

Saat dilakukan pengecekan di bengkel, ternyata kondisi pompa bahan bakarnya tidak mengalami masalah. Namun kata pihak bengkel, bensinnya kotor.

"Setelah semuanya dibersihkan, bensinnya dikuras dan saya ganti baru pakai Pertalite. Motor saya kembali normal sampai sekarang," tambahnya.

Baca juga: Warga Jombang Keluhkan Motor Brebet Usai Isi Pertalite, Normal Setelah Kuras Tangki & Ganti Pertamax

Menanggapi kejadian tersebut, Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) menyampaikan permohonan maaf atas laporan masyarakat terkait kendala mesin kendaraan usai mengisi BBM di beberapa SPBU wilayah distribusi Jatim termasuk Malang.

Area Manager Communication, Relations dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi mengungkapkan, proses pemeriksaan laboratorium lanjutan terhadap Pertalite yang berasal dari Terminal BBM Tuban dan Terminal BBM Surabaya sebagai poin suplai di area terdampak sudah dilakukan.

"Hasilnya, BBM dinyatakan sesuai spesifikasi. Saat ini sedang dilakukan investigasi lanjutan untuk pengecekan kualitas dan kuantitas BBM di level SPBU," ungkapnya.

Dalam investigasi tersebut, pihak Pertamina juga mengecek sampel produk BBM yang ada di tangki kendaraan konsumen. Untuk selanjutnya, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium.

"Yang kami upayakan, mendapatkan sampel produk BBM yang ada di tangki kendaraan konsumen. Beberapa sudah kami dapatkan dan sudah kami kirim ke laboratorium untuk diuji. Termasuk wilayah Malang, sudah kami lakukan dan masih proses," bebernya.

Ahad Rahedi kembali menegaskan, bahwa proses distribusi BBM telah dilaksanakan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku. Termasuk pemeriksaan mutu produk lewat pengujian laboratorium sebelum disalurkan ke SPBU dan diterima masyarakat.

Baca juga: Warga Malah Rugi Rp 1,2 Juta setelah Isi Pertalite di SPBU, Curiga Bau dan Warna BBM Beda

"Prioritas kami adalah menjamin keamanan suplai serta mutu produk BBM yang diterima masyarakat sesuai dengan regulasi yang berlaku. Setiap tahapan distribusi dilakukan sesuai standar yang telah ditetapkan untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, apabila  masyarakat mengalami kendala pada kendaraan usai mengisi BBM, maka diimbau untuk segera melapor ke SPBU tempat mengisi terakhir.

Untuk langkah-langkah pelaporan yang harus dilakukan sebagai berikut. Pertama, konsumen diminta segera melaporkan kejadian yang dialami kepada petugas di SPBU tempat mengisi terakhir.

Dalam pelaporan itu, konsumen harus menunjukkan bukti transaksi atau struk pembelian BBM. Selanjutnya, petugas SPBU akan mengarahkan konsumen untuk mengisi Form Pengaduan.

Formulir ini digunakan untuk mencatat kronologi kejadian serta kondisi kendaraan yang dikeluhkan.Kemudian, konsumen diminta memberikan data diri dan kontak yang dapat dihubungi untuk proses tindak lanjut.

Setelah laporan itu dibuat, pihak pengelola SPBU akan meneruskan laporan resmi tersebut kepada Pertamina Patra Niaga wilayah terkait untuk ditindaklanjuti.

Apabila dari laporan itu ditemukan indikasi kerusakan kendaraan akibat BBM yang bermasalah, konsumen akan diarahkan ke bengkel resmi yang telah ditunjuk oleh Pertamina.

"Jadi, konsumen akan diarahkan ke bengkel resmi untuk dilakukan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. Terkait biaya perbaikan bagi kendaraan yang terdampak, akan ditanggung oleh Pertamina," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved