Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

SPPG Berhenti Beroperasi, Siswa SMPN 19 Kota Malang Kembali Bawa Bekal

Sebulan ini ratusan siswa SMPN 19 Kota Malang tak lagi menerima pasokan Makan Bergizi Gratis (MBG) sejak 16 Oktober 2025

Penulis: Rifki Edgar | Editor: Ndaru Wijayanto
TribunJatim.com/Rifky Edgar
MBG di Kota Malang : Siswa SMPN 19 Kota Malang saat mendapatkan Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam artikel berjudul "SPPG Berhenti Beroperasi, Siswa SMPN 19 Kota Malang Kembali Bawa Bekal" 
Ringkasan Berita:
  • Pasokan Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ratusan siswa SMPN 19 dan SMPN 2 Malang terhenti sejak 16 Oktober 2025 karena SPPG Yos Sudarso berhenti beroperasi sementara.
  • Siswa diminta membawa bekal, padahal antusiasme tinggi dan banyak berasal dari keluarga menengah ke bawah sehingga MBG sangat membantu.
  • Sekolah berharap pasokan MBG segera kembali agar manfaatnya dirasakan 933 penerima di SMPN 19.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifky Edgar 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Sebulan ini ratusan siswa SMPN 19 Kota Malang tak lagi menerima pasokan Makan Bergizi Gratis (MBG)

Kondisi itu berlangsung sejak 16 Oktober 2025 dan membuat banyak murid memilih membawa bekal atau jajan di kantin sekolah, Rabu (19/11/2025).

Kepala SMPN 19 Kota Malang, Any Setiowati, mengatakan pasokan MBG dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jalan Yos Sudarso Kota Malang terhenti karena unit tersebut sedang berhenti beroperasi sementara.

"Sekitar satu bulan ini kami tidak mendapatkan MBG lagi,"

"Informasinya, operasional sedang diliburkan karena ada keperluan internal,"

"Katanya akan diinformasikan lagi jika sudah ada keputusan, tapi sampai sekarang belum ada kabar lanjutan," jelasnya.

Tidak hanya di SMPN 19, siswa SMPN 2 Kota Malang yang mendapat suplai dari SPPG yang sama juga terdampak. 

Baca juga: SPPG Bareng Tutup Sementara, Sejumlah Sekolah di Kota Malang Berhenti Terima Pasokan MBG

SPPG di Jalan Yos Sudarso menjadi satu dari dua SPPG di Kota Malang yang saat ini sama-sama tidak beroperasi.

"Karena tidak lagi mendapatkan pasokan, kami minta siswa untuk membawa bekal dari rumah,"

"Kalau membawa bekal, otomatis ada bentuk perhatian yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya," ujarnya

Menurutnya, antusiasme siswa terhadap program MBG sangat besar. 

Any tidak menampik, kalau mayoritas siswa SMPN 19 Kota Malang berasal dari keluarga menengah ke bawah.

Sehingga, makanan bergizi tambahan cukup berarti bagi siswa selama mengikuti proses pembelajaran.

Baca juga: Dana MBG Telat Cair, Sejumlah SPPG di Kabupaten Malang Sempat Berhenti Beroperasi

"Antusiasme siswa luar biasa. Mereka senang dengan adanya MBG ini," tambahnya.

Sebelumnya, SMPN 19 Kota Malang menjadi pilot project penerapan MBG di Kota Malang.

Sejak April 2025 kemarin, mereka telah menerapkan MBG dengan total 933 siswa sebagai penerimanya.

Pihak sekolah kini berharap, bisa kembali mendapatkan MBG agar manfaatnya bisa dinikmati oleh seluruh siswa.

"Ya harapan kami ingin kembali mendapatkan MBG,"

"Tapi kami gak tahu caranya bagaimana, karena kami hanya penerima manfaat dari program pemerintah ini," ucapnya.

Harapan serupa datang dari Faiz Nizar, siswa kelas IX SMPN 19. 

Ia mengaku keberadaan MBG membantu menghemat uang jajan. 

Sejak penghentian pasokan, ia dan teman-temannya kembali mengandalkan bekal atau berbelanja di kantin sekolah.

"Kadang saya bawa bekal, kadang tidak. Teman-teman juga begitu," kata Faiz.

Ia menilai program MBG sangat membantu siswa lain yang kondisi ekonominya kurang mampu. 

"Penting MBG itu. Kadang kasihan juga teman-teman yang uang jajannya sedikit," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved