Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Foto Prabowo Dipotong dalam Pemberitaan Media Asing saat Kunjungan ke China, Alasannya Terungkap

Foto Presiden Indonesia Prabowo Subianto tidak tampak atau dipotong dalam pemberitaan media asing Jepang.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Tribunnews.com/Richard Susilo
FOTO PRABOWO DIPOTONG - Koran Yomiuri Shimbun edisi Kamis, 4 September 2025, yang tidak memuat foto Presiden Prabowo saat pertemuan para pemimpin China, Rusia, dan Korea Utara. 

TRIBUNJATIM.COM - Beberapa waktu lalu, Presiden Prabowo Subianto ke China untuk memenuhi undangan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping dan sekaligus memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok.

Selama di Beijing, Presiden Prabowo menghadiri perayaan 80 tahun kemenangan perang perlawanan rakyat Tiongkok.

Perayaan ini dihadiri sejumlah pemimpin dunia.

26 pemimpin setingkat kepala negara atau kepala pemerintahan nampak hadir pada perayaan tersebut.

Setelah menghadiri perayaan tersebut, Prabowo melangsungkan pertemuan bilateral dengan Xi Jinping di Great Hall of the People, Beijing.

Pertemuan kedua pemimpin negara berlangsung hangat dan penuh keakraban dengan pembahasan terkait penguatan kemitraan strategis antara Indonesia dan Tiongkok.

Namun, foto Presiden Indonesia Prabowo Subianto yang tidak tampak atau dipotong dalam pemberitaan media asing menjadi sorotan publik.

Salah satunya di surat kabar Yomiuri Shimbun edisi 4 September 2025.

Ternyata, di balik pemotongan foto Prabowo tersebut memiliki maksud tersendiri.

Sumber Tribunnews.com di Yomiuri Shimbun menjelaskan, berita tersebut berfokus pada pertemuan para pemimpin China, Rusia, dan Korea Utara.

Sehingga Presiden Prabowo tidak ditampilkan secara visual karena berita tersebut memang tidak membahas Indonesia.

"Artikel ini berfokus pertemuan pemimpin China, Rusia, dan Korea Utara sehingga Presiden Prabowo kemungkinan dipotong dari pemberitaan karena memang tidak membahas Indonesia," jelas sumber tersebut.

Menurutnya, Indonesia memiliki posisi yang berbeda di mata Jepang.

Indonesia dianggap dekat dengan Jepang dan merupakan negara demokratis, sehingga tidak disamakan dengan ketiga negara lainnya, yakni China, Rusia, dan Korut.

"Indonesia berbeda dengan China, Rusia, maupun Korea Utara karena merupakan negara demokratis. Jepang sangat dekat dengan Indonesia, sehingga perlakuannya berbeda," tambah sumber tersebut.

Baca juga: Tanggapan TNI Diminta Kembali ke Barak Terkait 17+8 Tuntutan Rakyat, Hormati Supremasi Sipil

Dalam edisi cetak Yomiuri tanggal 4 September 2025, foto Presiden Prabowo tidak muncul meskipun pada foto aslinya ia berada di sebelah kanan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Di berita, hanya tercantum keterangan: 'Hadir Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan kepala negara lainnya'.

Diketahui, Prabowo bertolak menuju Beijing, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Selasa (02/09/2025) malam, dalam rangka memenuhi undangan resmi dari Xi Jinping.

Dikutip dari BPMI Setpres, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa undangan Presiden Xi sejatinya telah dijadwalkan sejak 31 Agustus 2025 yang lalu. 

Namun, Presiden Prabowo sempat menunda keberangkatan karena mempertimbangkan dinamika situasi di dalam negeri.

Mensesneg mengungkapkan adanya permintaan khusus dari pemerintah Tiongkok agar Presiden Prabowo dapat hadir dalam acara peringatan 80 tahun sekaligus parade militer yang digelar di Beijing.

"Dalam beberapa hari belakangan ini, ada permohonan yang sangat dari pemerintah Tiongkok untuk dapatnya Bapak Presiden Prabowo Subianto menghadiri, paling tidak di satu hari di acara peringatan 80 tahun dan di acara parade militer pemerintah Tiongkok," ujarnya.

Presiden Prabowo Subianto berdiri sejajar dengan Presiden China Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di parade militer China, Rabu (3/9/2025).
Presiden Prabowo Subianto berdiri sejajar dengan Presiden China Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di parade militer China, Rabu (3/9/2025). (YouTube/KOMPASTV)

Mensesneg menegaskan bahwa dalam setiap pengambilan keputusan, Presiden Prabowo selalu mempertimbangkan secara matang dinamika yang tengah berlangsung di dalam negeri.

Namun demikian, lanjutnya, Kepala Negara juga memandang penting untuk tetap menjaga hubungan baik dengan Tiongkok.

"Oleh karena itulah, demi menjaga hubungan baik dengan pemerintah Tiongkok, Bapak Presiden memutuskan untuk beliau berangkat malam ini dan keesokan malam beliau sudah akan kembali ke tanah air," ungkapnya.

Selain menghadiri acara tersebut, Presiden Prabowo juga diharapkan dapat bertemu dan berinteraksi dengan sejumlah pemimpin dunia yang hadir.

"Tentu saja beliau akan berjumpa dengan para tokoh-tokoh pemimpin dunia, terutama Presiden Xi."

"Kami berharap, kita semua berharap mungkin di sela-sela waktu kunjungan beliau tentu ada pembicaraan-pembicaraan yang tentu kita berharap membawa kebaikan bagi hubungan Indonesia dan pemerintah Tiongkok," tutur Mensesneg.

Baca juga: Tanahnya Diduga Diserobot Pemerintah Desa, Warga Laporkan Kades ke Polisi, Tak Terima Patok Dipindah

Presiden Prabowo Subianto tiba di Tanah Air setelah melakukan lawatan ke China, Rabu (3/9/2025).

Pesawat Kepresidenan yang membawa Presiden Prabowo tiba di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma pada pukul 21.00 WIB.

Turun dari tangga Pesawat, Presiden yang mengenakan kemeja safari dan peci hitam langsung disambut Mensesneg Prasetyo Hadi di bawah tangga pesawat.

Presiden kemudian berbincang dengan Mensesneg sebelum memasuki Mobil Kepresidenan MV3 Putih.

Sebelumnya, Presiden bertolak dari China sekitar pukul 15.30 waktu setempat.

Keberangkatan Presiden menuju Tanah Air dilepas Wakil Menteri Luar Negeri RRT Sun Weidong, Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk RRT Djauhari Oratmangun, dan Atase Pertahanan RI di Beijing Laksma TNI Sumartono.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved