Berita Viral
Polemik Isi BBM Angka Genap di SPBU Mudah Dicurangi, Speed Diduga Pengaruh, Pertamina Klarifikasi
Pada unggahan video itu, terdapat sejumlah tips yang dibagikan bagaimana caranya agar konsumen tidak dicurangi ketika di SPBU.
Meski disampaikan dengan nada bercanda, informasi itu justru memicu diskusi beragam di kalangan warganet.
Ada yang menilai ucapan tersebut masuk akal, karena secara logika jumlah BBM yang diterima memang akan berbeda mengikuti nilai rupiah yang dibayarkan.
"Ya emang beda lah, 10 dan 13 ribu," komentar akun @@suhai***.
Namun, sebagian lain justru menyoroti kemungkinan adanya praktik kecurangan dalam proses pengisian BBM, terutama terkait pengisian dengan tombol manual (tombol angka pengisian) dan otomatis (P1, P2, P3).
Diskusi pun semakin melebar, hingga menyinggung pengaturan tombol pada dispenser di SPBU Pertamina.
Dalam obrolan warganet, muncul anggapan bahwa penggunaan tombol otomatis yang dikenal sebagai P1, P2, dan P3 berpotensi dimanfaatkan untuk mengurangi volume BBM.
Tombol ini biasanya dipakai operator untuk mempercepat pengisian dengan nominal tertentu, seperti Rp 10 ribu atau Rp 20 ribu.
“Kalau isi Rp 11 ribu misalnya, harus diinput manual. Nah, kecurangannya bisa muncul di tombol otomatis. Seharusnya Rp 10 ribu setara 1.000 ml, tapi kalau sudah di-setting, bisa saja yang keluar hanya 950 ml,” tulis salah satu komentar dari pengguna akun @a_a*** yang mendapatkan belasan ribu like.
Tombol otomatis pengisian P1-P3 bukan jumlah BBM
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth Marchelino Verieza, menegaskan bahwa sistem tersebut dirancang untuk memastikan konsistensi volume yang diterima pelanggan.
“P1 sampai P3 adalah pengaturan kecepatan pada nozzle, bukan jumlah BBM. Jika antrean padat, operator bisa menggunakan P3 untuk mempercepat layanan. Tapi jumlah BBM yang keluar tetap sama karena SPBU melakukan tera dan pengetesan setiap hari,” jelas Roberth kepada Kompas.com, Senin (1/9/2025).
Menurutnya, volume BBM yang diterima konsumen murni tergantung pada nominal pembelian, bukan metode pengisian.
Artinya, jika seseorang membeli Rp 10 ribu, maka bahan bakar yang keluar sesuai nilai tersebut, begitu juga Rp 20 ribu atau Rp 30 ribu.
“Jumlah BBM pasti sesuai dengan nilai rupiah yang dibayarkan. Kalau beli Rp 10 ribu ya dapat Rp 10 ribu, beli Rp 12 ribu ya sesuai Rp 12 ribu. Tidak ada perbedaan antara pengisian otomatis maupun manual karena seluruh dispenser diuji akurasinya,” tegasnya.
Pengetesan rutin dan upaya pencegahan kecurangan
Fakta-Fakta Isu PHK Massal Karyawan Gudang Garam, Perusahaan Mitra Bantah: Tidak Ada |
![]() |
---|
Sosok YouTuber Penyebar Video Hoaks Soto Berbahan Daging Manusia di Wonosobo, Ditegur Pemkab |
![]() |
---|
Viral Isi Bensin di SPBU Pakai Nominal Ganjil Biar Tak Dicurangi, Pertamina Klarifikasi |
![]() |
---|
Siapa Sosok Driver Ojol Ucap 'Taruna'? Sempat Dibilang Roy Suryo Konyol, Ternyata Advokat Sejak 1999 |
![]() |
---|
Orangtua Gugat Operator Minta Refund usai Anaknya Usia 10 Tahun Sawer TikToker Rp400 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.