Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

6 Fakta Banjir Bali: Tiang Listrik Roboh hingga Status Kini Tanggap Darurat

Bali dilanda banjir hingga memakan korban. Status kini ditetapkan tanggap darurat.

Tribun Bali/Zaenal
BALI BANJIR BANDANG - Hujan deras yang mengguyur Bali sejak Selasa (9/9/2025) malam menyebabkan banjir besar di sejumlah wilayah, mulai dari Kabupaten Jembrana hingga Kota Denpasar. Tiang listrik roboh hingga menyebabkan gangguan listrik. 

TRIBUNJATIM.COM - Bali dilanda banjir hingga memakan korban.

Sejumlah kendaraan dilaporkan terjebak, sementara petugas gabungan langsung dikerahkan untuk membantu evakuasi.

Bahkan aktivitas di pemukiman, jalan raya, hingga kawasan pertokoan lumpuh akibat luapan banjir.

Lantas apa penyebabnya? berikut fakta-fakta banjir Bali yang melanda sejak Selasa (9/9/2025) malam, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Hujan Deras Saat Kemarau, 3 Desa di Sampang Terdampak Banjir, Sempat Genangi Pemukiman

1. Penyebab banjir di Bali

Dilaporkan dari Kompas.com, Rabu (10/9/2025), Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengatakan, penyebab banjir di Bali disebabkan cuaca ekstrem yang dipicu oleh gelombang ekuatorial Rossby.

“Aktifnya gelombang ekuator Rossby di wilayah Bali dan sekitarnya mendukung pertumbuhan awan konvektif dan menyebabkan hujan lebat,” kata Ketua Kelompok Kerja Operasional Meteorologi BBMKG Wilayah III, Wayan Musteana, Rabu (10/9/2025).

Gelombang Rossby merupakan gelombang atmosfer yang bergerak ke arah barat di sekitar ekuator dan berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan.

Wayan menyebut, kondisi cuaca esktrem ini juga diperkuat dengan tingginya kelembapan udara dari lapisan permukaan hingga 500 milibar (mb).   

Menurut BBMKG, cuaca ekstrem di Bali diperkirakan berlangsung hingga hari berikutnya, dengan tren curah hujan yang diprediksi mulai menurun.

“Bali saat ini termasuk memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan,” kata Wayan.

Sebelumnya, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat disertai angin kencang dan petir mengguyur sebagian besar wilayah Bali sejak Selasa (9/9/2025) pagi.

Aliran sungai, termasuk Tukad Badung di kawasan Pasar Badung Denpasar, meluap dan merendam fasilitas warga, di antaranya di Pura Demak, Denpasar Barat.

Hingga Rabu (10/9/2025) siang, hujan deras masih mengguyur sejumlah wilayah di Bali.

Kondisi dampak banjir di Denpasar, Bali pada Rabu (10/9/2025).
Kondisi dampak banjir di Denpasar, Bali pada Rabu (10/9/2025). (KOMPAS.com/NI KETUT SUDIANI)

2. Daerah di Bali yang terdampak banjir

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sejumlah wilayah kecamatan yang terdampak banjir di Provinsi Bali, yakni Kecamatan Denpasar Timur, Denpasar Utara, Denpasar Selatan, dan Denpasar Barat

“Di wilayah Kabupaten Jembrana, banjir melanda Kecamatan Jembrana,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari kepada Kompas.com, Rabu (10/9/2025).

Sedangkan daerah lain, adalah banjir di Kecamatan Sukawati di Kabupaten Gianyar, Kecamatan Kediri di Kabupaten Tabanan, dan Kecamatan Dawan di Kabupaten Klungkung.  

Hingga Rabu (10/9/2025) pukul 16.00 Wita, banjir masih menggenangi wilayah-wilayah terdampak.

Selain itu, Abdul menyampaikan, wilayah Bali masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang.

Peringatan dini cuaca teridentifikasi berada di beberapa wilayah Bali, seperti Kabupaten Tabanan, Badung, Gianyar, Klungkung, Bangli, Karangasem, Buleleng, dan Denpasar. 

Baca juga: Data Terkini Banjir Besar yang Melanda Bali, Pedagang Ungkap Momen Ngeri Air Tiba-tiba Meluap

3. Korban jiwa akibat banjir Bali

Kepala Kantor SAR Bali, I Nyoman Sidakarya mengungkapkan, hingga pukul 17.33 Wita, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir menjadi tujuh orang.

“Total korban ada sembilan orang, tujuh di antaranya meninggal dunia, sementara dua lainnya masih dalam pencarian,” ujarnya.

BNPB melaporkan, jumlah warga yang terkena banjir lebih banyak lagi.

Data sementara pada Rabu (10/9/2025) pukul 12.30 Wita mencatat 102 KK atau 200 jiwa terdampak di Kabupaten Jembrana.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 85 orang mengungsi di beberapa titik, yakni Pos Balai Desa Yeh Kuning (10 jiwa), Pos Balai Banjar Yeh Kuning (10 jiwa), Musala Assidiqie (40 jiwa), dan Musala Darul Mustofa (25 jiwa).

Sementara itu, di Kabupaten Klungkung, jumlah warga yang terdampak lebih besar, mencapai 104 KK atau 432 jiwa.

4. Sempat ada gangguan listrik

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (10/9/2025), banjir juga menyebabkan kerusakan listrik di wilayah Bali Selatan, Bali Timur, dan Bali Utara.

Sejumlah tiang listrik roboh, gardu terendam air, dan kabel putus yang mengakibatkan pemadaman pasokan listrik di berbagai lokasi.

PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali langsung menerjunkan petugas untuk mempercepat proses pemulihan, dengan tetap mengutamakan keselamatan masyarakat, lingkungan, serta para petugas yang bertugas.

Hingga Rabu pagi pukul 10.00 WITA, pemulihan di Bali Selatan telah mencapai sekitar 40 persen.

Di Bali Timur, gangguan terjadi di Gianyar akibat longsor dan banjir, namun pemulihan telah mencapai 99 persen.

Begitu juga di Bali Utara, pemulihan jaringan listrik di Jembrana, Gilimanuk, dan Singaraja sudah mencapai 98 persen.

Baca juga: Akibat Kencing Tikus 18 Warga Meninggal, Kasus Meningkat saat Musim Hujan dan Banjir

Warga saat mengevakuasi korban mobil terseret banjir di Jalan Utama Pasar Pengosari, Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada Rabu (10/9/2025).
Warga saat mengevakuasi korban mobil terseret banjir di Jalan Utama Pasar Pengosari, Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada Rabu (10/9/2025). (Dokumen Polsek Kuta Utara)

5. Korban meninggal akan diberi santunan Rp 15 juta

Dikutip dari Kompas.com, Rabu (10/9/2025), Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, korban yang meninggal dunia akibat banjir akan diberi dana santunan.

"Bagi yang korban meninggal dunia ada juga kami siapkan santunannya Rp 15 juta," kata Koster.

Dana tersebut termasuk dalam Dana Belanja Tidak Terduga (BTT) yang ada dalam APBD Pemprov Bali dan Pemkot Denpasar.

6. Pemkot Denpasar Tetapkan Tanggap Darurat Banjir

Menanggapi banjir Bali yang menimbulkan korban jiwa, Pemerintah Kota Denpasar secara resmi menetapkan status tanggap darurat bencana banjir.

Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, mengatakan keputusan ini diambil untuk mengoptimalkan penanganan bencana, mengantisipasi dampak lanjutan, serta menjamin kelancaran aktivitas masyarakat

“Status tanggap darurat ini penting agar seluruh upaya penanganan dapat berjalan terpadu, cepat, dan tepat sasaran dengan melibatkan seluruh elemen,” ujar Jaya Negara dalam rapat koordinasi penanganan banjir.

Rapat tersebut juga dihadiri Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, jajaran pimpinan OPD, serta para perbekel dan lurah.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved