Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Internasional

Imbas Nonton Film Asing, Warga Korea Utara Dieksekusi di Hadapan Publik

Pemerintah Korea Utara kerap menghukum mati warganya yang ketahuan menyebarkan atau menonton film asing. Temuan itu diungkap.

Editor: Torik Aqua
SCMP via Tribunnews.
FILM ASING - Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un. Warga Korea Utara dieksekusi di hadapan publik jika ketahuan nonton film asing. 

TRIBUNJATIM.COM - Warga Korea Utara dieksekusi di depan publik karena ketahuan nonton film asing.

Memang, pemerintah Korea Utara kerap menghukum mati warganya yang ketahuan menyebarkan atau menonton film asing.

Mereka yang ketahuan akan dieskeskusi ditembak mati di hadapan publik.

Hukuman itu diungkap melalui temuan dalam laporan terbaru Kantor Hak Asasi Manusia PBB, sebagaimana dilansir Euronews, Jumat (12/9/20250).

Baca juga: Kim Jong-un Kirim 200 Artileri ke Rusia, Upaya Korea Utara Dukung Perlawanan Terhadap Ukraina

Sejak Kim Jong Un menjadi pemimpin tertinggi pada 2011, pemerintah Korea Utara menerbitkan lebih banyak aturan yang memungkinkan penggunaan hukuman mati.

Salah satunya terkait konsumsi dan distribusi konten media asing.

Beberapa narasumber yang diwawancarai PBB menyebut, sejak 2020 eksekusi akibat pelanggaran ini semakin sering terjadi.

Mereka yang terbukti bersalah dieksekusi dengan cara ditembak regu tembak di depan publik.

Tujuannya agar masyarakat lain takut untuk melakukan hal serupa.

Di sisi lain, laporan juga menyoroti pelanggaran terhadap hak dasar warga Korea Utara atas pangan.

Kebijakan negara disebut menjadi penyebab terjadinya kelaparan.

Selain eksekusi, laporan tersebut juga mengungkap peningkatan kerja paksa di lokasi berbahaya seperti tambang batu bara. 

Anak yatim dan keluarga miskin disebut menjadi kelompok yang paling sering dipaksa melakukan pekerjaan berisiko tersebut.

Laporan PBB ini disusun berdasarkan wawancara dengan lebih dari 300 pelarian Korea Utara selama satu dekade terakhir. 

Hasilnya menyimpulkan bahwa negara itu kini semakin tertutup dibanding sebelumnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved