Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tangis Bura Cuma Disuruh Sabar Tak Lolos PPPK Padahal Sudah Mengabdi 17 Tahun: Ingin Dihargai

Tangis Bura (50) pecah disuruh sabar ketika namanya tak lolos Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). 

Istimewa/Tribun Sulbar
STATUS MENGGANTUNG - Bura (50), saat ditemui ketika berunjuk rasa di Gedung DPRD Mamuju, Senin (15/9/2025). Bura sudah 17 tahun mengabdikan diri sebagai tenaga honorer di SD Inpres Sangkurio, Lingkungan Tamasapi, Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju. Namun ia hanya disuruh sabar ketika namanya tak lolos PPPK. 

TRIBUNJATIM.COM - Tangis Bura (50) pecah disuruh sabar ketika namanya tak lolos Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). 

Padahal Bura telah mengabdi sebagai tenaga honorer di SD Inpres Sangkurio, Lingkungan Tamasapi, Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju, Sulawesi Barat selama 17 tahun.

Ia hanya ingin suaranya didengar pemerintah dan menghargai atas pengabdiannya.

Garis kelelahan tampak jelas di sekitar matanya. 

Rambut hitamnya yang lurus dibiarkan tergerai di tengah memperjuangakan nasibnya di DPRD Mamuju.

Masker birunya melorot di leher tak mampu menutupi getir yang ia rasakan. 

Baca juga: Sopir Ambulans Lolos PPPK Paruh Waktu Padahal Jarang Masuk Kerja, Dapat Teguran Berulang Kali

Digaji per enam bulan

Sejak 2008, setiap pagi ia berangkat ke sekolah dengan semangat yang sama. 

Baginya, anak-anak di ruang kelas adalah alasan untuk tetap bertahan, meski upah ia terima jauh dari kata layak. 

“Saya digaji Rp500 ribu per enam bulan. Itupun dipotong. Kadang yang saya terima hanya Rp1,2 juta,” ucap Bura dengan suara lirih, saat ditemui ketika berunjuk rasa di Gedung DPRD Mamuju, Senin (15/9/2025), dikutip dari Tribun Sulbar.

Dengan penghasilan tak menentu, Bura kerap harus mengencangkan ikat pinggang.

Ia tahu, gajinya sebagai honorer tak cukup untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari. 

Namun, rasa cintanya pada murid-murid membuatnya tetap setia hadir di sekolah. 

“Saya rajin masuk tiap hari. Hanya Sabtu dan Minggu tidak karena saya ibadah,” katanya.

Harapan sempat tumbuh ketika ia melengkapi berkas untuk mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). 

Baca juga: 19 Tahun Jadi Nakes, Jumiriah Kecewa Tak Diusulkan PPPK Paruh Waktu, Gaji Rp180 Ribu Sebulan

PPPK - Bura (50), saat ditemui ketika berunjuk rasa di Gedung DPRD Mamuju, Senin (15/9/2025). Perempuan itu sudah 17 tahun mengabdikan diri sebagai tenaga honorer di SD Inpres Sangkurio, Lingkungan Tamasapi, Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju.
PPPK - Bura (50), saat ditemui ketika berunjuk rasa di Gedung DPRD Mamuju, Senin (15/9/2025). Perempuan itu sudah 17 tahun mengabdikan diri sebagai tenaga honorer di SD Inpres Sangkurio, Lingkungan Tamasapi, Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju. (Istimewa)

Baca juga: Cara Mengetahui Nama Honorer Diangkat PPPK Paruh Waktu 2025, Status Hijau Berarti Diusulkan

Halaman
12
Sumber: Tribun sulbar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved