Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Nasional

Daftar 8 Momen Presiden Prabowo Berapi-api di Sidang PBB hingga Hentakkan Meja Mimbar

Presiden Prabowo Subianto berapi-api dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (23/9/2025).

Tangkapan layar dari YouTube Sekretariat Presiden
PIDATO PRABOWO - Presiden Prabowo Subianto saat berpidato dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, AS, Selasa (22/9/2025) pagi waktu setempat atau Senin (21/9/2025) malam waktu Indonesia. Prabowo berapi-api dalam menyampaikan pidatonya. 

Hentakan kedua muncul saat Prabowo menyinggung perjuangan Indonesia dalam meraih kemerdekaan, sekaligus upaya mengatasi kelaparan, penyakit, dan kemiskinan dengan dukungan komunitas internasional.

"Kami juga tahu apa yang dapat dilakukan oleh solidaritas dalam perjuangan kami untuk kemerdekaan, dalam perjuangan kami untuk mengatasi kelaparan, penyakit, dan kemiskinan. Perserikatan Bangsa-Bangsa berdiri bersama Indonesia dan memberi kami bantuan penting," tutur dia.

3. Komitmen pasukan perdamaian

Hentakan ketiga terdengar ketika Prabowo menegaskan kesiapan Indonesia mengirim hingga 20.000 pasukan penjaga perdamaian ke Gaza, Ukraina, Sudan, Libya, atau wilayah konflik lain.

Ia juga menyatakan Indonesia siap berkontribusi secara finansial untuk misi PBB.

Saat menyampaikan pidato ini, Prabowo juga mendapatkan tepuk tangan dari para pemimpin dunia dan delegasi yang hadir.

"Perdamaian perlu dijaga, kami siap. Kami akan memikul beban ini, tidak hanya dengan putra-putri kami, kami juga bersedia berkontribusi secara finansial untuk mendukung misi besar Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mencapai perdamaian," sambung dia.

4. Misi menghapus kemiskinan

Prabowo menghentakkan meja keempat kalinya ketika menekankan tujuannya sebagai pemimpin Indonesia. Ia mengaku akan mengeluarkan rakyat Indonesia dari jurang kemiskinan.

"Tujuan kami jelas, yaitu mengeluarkan seluruh warga negara kami dari kemiskinan. Dan menjadikan Indonesia sebagai pusat solusi ketahanan pangan, energi, dan air," ucap Prabowo.

5. Dukungan dunia untuk Palestina

Hentakan kelima muncul ketika Prabowo menyoroti semakin banyak negara yang mengakui Palestina. Menurutnya, langkah itu merupakan pilihan moral yang benar untuk menolak kebencian dan kekerasan.

"Memilih sisi sejarah yang benar, jalan moral yang luhur, jalan kebenaran, jalan keadilan, jalan kemanusiaan, menjauhi kebencian, mengatasi kecurigaan, dan menghindari penggunaan kekerasan. Penggunaan kekerasan akan menghasilkan kekerasan. Tidak ada satu negara pun yang dapat menindas seluruh komunitas umat manusia," tegas dia.

6. Solidaritas menghadapi penindasan

Prabowo mengakui bahwa sebuah negara mungkin lemah jika bertindak secara individu.

Akan tetapi, dia menekankan, jika negara-negara bersatu, maka bukan tidak mungkin mereka menjadi kekuatan besar dalam mengatasi penindasan di Palestina dan negara-negara lain.

"Kita mungkin lemah secara individu, tetapi rasa penindasan, rasa ketidakadilan, telah membuktikan dalam sejarah umat manusia bahwa rasa ketidakadilan ini, rasa penindasan ini, akan bersatu menjadi kekuatan besar yang akan mengatasi penindasan ini, yang akan mengatasi ketidakadilan ini," tukas Prabowo.

7. Dukungan solusi dua negara

Hentakan ketujuh dilakukan ketika Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia pada solusi dua negara untuk konflik Palestina-Israel.

Prabowo mendesak agar Palestina harus segera merdeka. Tapi, di sisi lain, Israel juga harus diakui dan dilindungi.

"Kita harus memiliki Palestina yang merdeka, tetapi kita juga harus mengakui, menghormati, dan menjamin keselamatan dan keamanan Israel. Hanya dengan begitu kita dapat mencapai perdamaian sejati, kedamaian sejati, dan tanpa kebencian dan kecurigaan. Satu-satunya solusi adalah ini, solusi dua negara, dua keturunan Abraham harus hidup dalam rekonsiliasi, damai, dan harmoni," kata Prabowo.

8. Persatuan umat beragama

Hentakan meja terakhir terjadi saat Prabowo mengajak seluruh agama dan bangsa hidup sebagai satu keluarga manusia.

Dia mengajak semua pihak untuk mewujudkan mimpi indah bersama, yakni tujuan mulia agar manusia hidup sebagai satu keluarga.

"Arab, Yahudi, Muslim, Kristen, Hindu, Buddha, semua agama, kita harus hidup sebagai satu keluarga manusia. Indonesia berkomitmen untuk menjadi bagian dalam mewujudkan visi ini. Apakah ini mimpi? Mungkin, tetapi inilah mimpi indah yang harus kita perjuangkan bersama," kata dia.

"Mari kita berjuang menuju tujuan mulia ini. Mari kita lanjutkan perjalanan harapan umat manusia, sebuah perjalanan yang dimulai oleh para leluhur kita, sebuah perjalanan yang harus kita selesaikan," tambahnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved