Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Penyebab Mikrofon Prabowo sempat Mati saat Pidato di PBB Soal Solusi 2 Negara untuk Palestina-Israel

Momen matinya mikrofon di mimbar PBB ini terjadi usai Prabowo berbicara sekitar lima menit.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
YouTube/United Nations
MIKROFON PRABOWO MATI - Tangkapan layar video Presiden Indonesia Prabowo Subianto saat berpidato di Sidang Umum ke-80 PBB di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) PBB soal solusi dua negara untuk Palestina dan Israel.

Forum yang dihelat di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, ini disiarkan langsung di kanal YouTube United Nations, Selasa (23/9/2025).

Namun, di tengah pidatonya, suara Prabowo sempat berhenti terdengar. 

Baca juga: Belasan Tahun Derita Kaki Gajah, Wanita Minta Bantuan kepada Gubernur, Ingin Hidup Demi Kedua Anak

"Kita siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian ini. Kita siap menyediakan pasukan penjaga perdamaian…" kata Prabowo dalam bahasa Inggris, yang kemudian suaranya tak terdengar.

Peristiwa matinya mikrofon di mimbar PBB ini terjadi setelah Prabowo berbicara sekitar lima menit.

Terlihat ada seorang perempuan dari arah kiri mendekati Prabowo.

Perempuan ini berdiri di jarak sekitar tiga langkah dari Prabowo.

Selanjutnya, mikrofon Prabowo hidup kembali dan suara Prabowo terdengar.

"Damai, damai sekarang! Damai, segera! Kita butuh perdamaian. Terima kasih banyak," kata Prabowo memungkasi pidatonya, melansir Kompas.com.

Adapun dalam penyampaiannya, Prabowo menyinggung terkait konflik berkepanjangan Israel-Palestina.

Ia mengatakan, tragedi tersebut telah menghilangkan ribuan nyawa tak bersalah, termasuk anak-anak dan perempuan.

Menurut Prabowo, hanya solusi dua negara yang akan membawa perdamaian antara Palestina dan Israel.

"Hanya solusi dua negara yang akan membawa perdamaian. Kita harus menjamin kenegaraan bagi Palestina.

Namun, Indonesia juga menyatakan bahwa setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui negara Israel, dan kami akan mendukung semua jaminan bagi keamanan Israel.

Deklarasi New York telah memberikan jalan yang damai dan adil menuju perdamaian," kata Prabowo.

Prabowo mengatakan, negara lain seperti Perancis, Kanada, Inggris, Australia, Portugal, dan banyak negara lainnya telah mengakui negara Palestina.

Oleh sebab itu, Indonesia mengajak negara lain yang belum bertindak untuk segera mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka.

"Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza. Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita."

"Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan. Kita harus mengatasi kecurigaan," kata Prabowo.

Sebelum mengakhiri pidatonya, tiba-tiba suara Prabowo dalam video live streaming PBB hilang, dan kembali menyala saat Prabowo mengucapkan terima kasih.

Baca juga: Keterlibatan TNI dalam Program MBG Jadi Sorotan DPRD, Alasan Dandim: Karena Situasi Tidak Perang

Menanggapi hal ini, pihak Kemenlu buka suara.

Direktur Informasi dan Media Kemenlu, Hartyo Harkomoyo menjelaskan, mikrofon dimatikan karena Prabowo bicara lebih dari aturan yang diberikan.

"Berkaitan dengan pidato pertemuan di atas, terdapat rule of procedure bahwa setiap negara mendapat kesempatan lima menit," kata pria yang akrab disapa Yoyok ini dalam pesan singkat, Selasa (23/9/2025).

Yoyok mengatakan, apabila pidato lebih dari lima menit, mikrofon akan dimatikan dalam video live streaming milik PBB.

"Jadi suara yang tidak terdengar di video/streaming dikarenakan pidato yang lebih dari waktu yang ditentukan," kata Yoyok.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto saat pidato dalam Konferensi Internasional Tingkat Tinggi (KTT) untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara yang digelar di Gedung Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, pada Senin (22/9/2025).
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto saat pidato dalam Konferensi Internasional Tingkat Tinggi (KTT) untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara yang digelar di Gedung Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, pada Senin (22/9/2025). (Dok Sekretariat Presiden RI)

Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, yang menyampaikan pidato sebelum Presiden Prabowo, juga mengalami peristiwa yang sama yakni mikrofonnya mati.

"Mohon maaf, saya tidak bisa mendengar suara Bapak Presiden. Saya kehilangan suaranya," kata interpreter bersuara perempuan yang menerjemahkan pidato Erdogan dari bahasa Turkiye ke bahasa Inggris.

Sebagai informasi, sidang dipimpin (co-chairs) oleh Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud.

Forum ini dibuka oleh pimpinan sidang, yakni Emmanuel Macron, Pangeran Faisal, Presiden Majelis Umum PBB Annalena Baerbock, dan juga sambutan secara virtual dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Presiden Prabowo berbicara usai Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan, Presiden Brasil Luis Ignacio Lula Da Silva, dan Presiden Portugal Marcel Rebelo de Sousa.

Baca juga: Mbah Welas Karto Diminta Foto Terlihat Miskin, Nangis Uang Rp700 Ribu & Cincin Emas Malah Raib

Tepuk tangan mewarnai pernyataan Prabowo saat berpidato.

Setidaknya, terhitung ada delapan kali tepuk tangan, termasuk standing ovation di akhir pidato Prabowo.

Dalam pidatonya, Prabowo mengangkat isu perdamaian, solidaritas, dan dukungan Indonesia terhadap Palestina.

Dalam beberapa kesempatan, pidato Prabowo pun mendapat apresiasi dari para pemimpin dunia dan delegasi yang hadir.

Tepuk tangan pertama terdengar saat Prabowo mengutip pemikiran klasik Thucydides dan menegaskan pentingnya keadilan bagi semua bangsa.

"Thucydides pernah memperingatkan, yang kuat melakukan apa yang mereka bisa, yang lemah menderita apa yang harus mereka tanggung. Kita harus berdiri untuk semua, baik yang kuat maupun yang lemah. Kekuatan tidak bisa dijadikan kebenaran. Kebenaranlah yang harus menjadi kebenaran," ujar Prabowo disambut tepuk tangan.

Momen tepuk tangan terdengar lagi saat Kepala Negara menyatakan kesiapan mengirim pasukan perdamaian.

Prabowo mengatakan siap mengirim 20.000 pasukan perdamaian ke berbagai wilayah konflik, termasuk Gaza.

"Jika dan ketika Dewan Keamanan dan Majelis ini memutuskan, Indonesia siap mengerahkan 20.000 atau bahkan lebih putra-putri bangsa kami untuk membantu mengamankan perdamaian di Gaza, Ukraina, Sudan, Libya, di mana pun perdamaian perlu ditegakkan dan dijaga," tegas dia.

Ketiga, gema tepuk tangan terdengar saat Prabowo mengajak semua pihak membawa harapan dan optimisme.

"Yang Mulia Presiden, Yang Mulia para delegasi, saya mengusulkan kepada Majelis ini sebuah pesan harapan dan optimisme yang berlandaskan pada tindakan nyata dan pelaksanaan," ucap dia.

Ketika Prabowo membahas soal tekanan akibat populasi dunia di bumi, juga terdengar suara tepuk tangan.

Momen tepuk tangan kembali terdengar saat Prabowo menyorot soal kekuatan solidaritas dalam menghadapi penindasan.

"Kita mungkin lemah secara individu, tetapi rasa tertindas, rasa ketidakadilan, telah terbukti dalam sejarah umat manusia menyatu menjadi sebuah kekuatan besar yang mampu mengatasi penindasan dan ketidakadilan," tutur dia.

Presiden Prabowo Subianto di KTT PBB soal Solusi Dua Negara Palestina-Israel
Presiden Prabowo Subianto di KTT PBB soal Solusi Dua Negara Palestina-Israel (YouTube/United Nations)

Selain itu, gema tepuk tangan juga terekam usai Prabowo menyatakan dukungan penuh untuk Palestina.

Di momen ini, ia turut menegaskan solusi dua negara (two state solutions) atas konflik di sana.

"Untuk menutup, saya ingin kembali menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap solusi dua negara di Palestina," ujar dia.

Tak hanya sekali, pidato Prabowo soal Palestina kembali mendapat tepuk tangan dari para delegasi, khususnya saat Prabowo menekankan jaminan hak semua pihak.

Menurut Prabowo, kemerdekaan Palestina harus diakui, begitu juga Israel.

"Kita harus memiliki Palestina yang merdeka, tetapi kita juga harus mengakui, menghormati, dan menjamin keselamatan serta keamanan Israel. Hanya dengan itu kita dapat memiliki perdamaian sejati, perdamaian tanpa kebencian dan kecurigaan. Dua keturunan Abraham harus hidup dalam rekonsiliasi, damai, dan harmoni," ungkap dia, diiringi tepuk tangan lagi.

Terakhir, tepuk tangan meriah kembali bergema saat Prabowo mengakhiri pidatonya.

Bahkan, ada sejumlah delegasi melakukan standing ovation.

Adapun pidato Prabowo di PBB ditutup dengan ajakan untuk melanjutkan perjalanan kemanusiaan yang telah dirintis para pendiri bangsa.

"Mari kita bekerja menuju tujuan mulia ini. Mari kita lanjutkan perjalanan harapan umat manusia, sebuah perjalanan yang dimulai oleh para pendahulu kita, sebuah perjalanan yang harus kita selesaikan. Terima kasih," tutup Prabowo.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved